TEMPO.CO, Jakarta - Pasien kanker kerap mengalami malnutrisi karena banyak menghindari kandungan penting seperti karbohidrat dan lemak (minyak) dengan anggapan bisa memberikan efek yang lebih buruk. Contoh kecilnya, berdasarkan survei yang dilakukan pada pengidap di Rumah Sakit Dharmais Jakarta pada awal April 2021 didapatkan hasil 30 persen dari 300 pasien kanker mengalami malnutrisi.
Wakil ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), Ida Gunawan, menyebut minyak atau lemak masih berperan pada pasien kanker, khususnya untuk keperluan pemenuhan nutrisi tubuh.
“Minyak itu tetap perlu dikasih ke pasien kanker untuk memenuhi nutrisi tubuh dengan catatan yang diberikan merupakan minyak yang baik. Kita kenal sebutannya lemak, itu harus ada omeganya. Bisa omega-3, omega-6, dan omega-9,” kata Ida.
Dokter spesialis gizi itu mengatakan masih banyak anggapan yang salah terkait minyak dan penderita kanker justru mengalami malnutrisi karena kebutuhan lemak yang tidak seimbang. Setiap hari setidaknya pasien kanker membutuhkan 1-2 gram kandungan lemak omega-3 untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Jumlah 1-2 gram itu harus dibagi ke menu dan jadwal makanan secara merata sehingga kebutuhan nutrisi pasien kanker bisa terpenuhi.
“Beberapa contoh lemak baik yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lemak bagi pasien kanker, misalnya itu kandungan omega-3 dalam ikan, ikannya bisa ikan kembung atau tongkol. Banyak sekali jenis ikan,” ujar Ida.
Sementara minyak yang digunakan untuk memasak dengan berbagai teknik, seperti ditumis atau cah, disarankan merupakan minyak nabati dan tidak digunakan dalam jumlah yang banyak. Ia mencontohkan minyak zaitun dengan takaran setengah sendok teh per hari.
“Jadi minyak itu perlu, tapi tidak bisa digunakan dengan teknik menggoreng deep fried seperti pada umumnya,” ujar Ida.
Salah satu yang menjadi faktor terjadinya malnutrisi pada pasien kanker karena usai mendengar vonis kanker, pasien justru menjalani pola makan yang salah seperti layaknya berdiet.
“Banyak yang salah kaprah, saat tahu kena kanker justru malah menjauhi daging, telur, dan justru hanya makan sayuran. Mereka justru menjalani diet vegetarian. Padahal seharusnya tubuh pasien membutuhkan gizi yang komplet dan seimbang karena kebutuhan nutrisi pasien kanker sebenarnya tinggi sekali, khususnya yang menjalani pengobatan,” kata Ida.
Baca juga: Pasien Kanker dan Obesitas, Jangan Lalai Tetap Perhatikan Nutrisi