TEMPO.CO, Jakarta - Melalui usia 40 tahun memang tidak mudah. Bisa dikatakan usia ini adalah masa puncak karir sehingga diasumsikan sudah mapan secara finansial. Namun perlu diingat juga di usia 40-an pengeluaran sedang dalam puncak tertinggi, mulai dari cicilan rumah, cicilan mobil, biaya pendidikan anak, dan lain-lain sehingga memerlukan asuransi.
Namun, tak sedikit juga orang di usia 40 tahun yang mengalami kegagalan keuangan. Menurut Ninet Dangirani, perencana keuangan Finansialku, saat ini adalah waktu yang tepat untuk kembali mengatur keuangan, baik dari pemenuhan dana darurat, proteksi asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, serta berinvestasi. Alasannya tidak lain karena semakin bertambah umur, maka semakin dekat juga dengan masa pensiun. Maka, segala persiapan harus benar-benar direncanakan saat ini juga.
Usia 40-an secara produktivitas mungkin sudah lebih menurun dibandingkan yang berusia 20 atau 30-an sehingga asuransi yang dibeli pun tidak bisa ala kadarnya, asal punya atau bahkan belum sempat membeli. Pasalnya, semakin lama menunda, maka premi yang dibayar akan berkali-kali lipat lebih mahal dan tentu saja ada banyak risiko yang terjadi dibandingkan sebelum menginjak usia 40-an. Asuransi apa saja yang harus dimiliki di usia ini?
Asuransi jiwa
Di usia ini pasti sudah memiliki tanggungan. Apalagi jika Anda adalah sumber pencari nafkah utama. Jika saat ini bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka Anda juga harus memikirkan bagaimana kehidupan keluarga setelah ditinggal selamanya. Anda pasti tidak ingin keluarga yang ditinggalkan mengalami kesusahan sebab tidak ada lagi pencari nafkah.
Asuransi kesehatan
Usia 40-an adalah usia rawan atas berbagai macam penyakit usia tua. Apabila tidak berhati-hati dalam memilih makanan dan tidak terbiasa hidup sehat, maka bersiap-siaplah untuk menuai efek dari apa yang dilakukan saat ini.
Beberapa mungkin sudah ada yang mendapatkan asuransi dari kantor atau BPJS Kesehatan. Namun jika dirasa belum cukup, Anda dapat mengambil asuransi kesehatan lain, seperti asuransi penyakit kritis. Selain itu, Anda juga harus mulai mempunyai asuransi mandiri karena setelah pensiun tidak akan diberikan asuransi lagi oleh kantor.
Baca juga: Pentingnya Persiapkan Dana Pensiun Sedini Mungkin