TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang perlu diperhatikan pasien diabetes, termasuk pada Ramadan ini. Pasien diabetes harus tetap waspada terhadap potensi komplikasi gangguan mata meskipun secara umum puasa tidak memberikan pengaruh signifikan pada organ mata manusia.
Dokter Martin Hertanto, Medical Retina, Vitreo-Retina, and Cataract Specialist JEC Eye Hospitals and Clinics, mengungkapkan retinopati diabetik bisa menyebabkan pendarahan dan robekan pada retina sehingga menimbulkan gangguan pandangan, seperti berbayang atau munculnya bercak hitam, bahkan sampai kebutaan apabila tidak terdeteksi sejak dini.
"Karenanya, sangat penting bagi pengidap diabetes untuk tetap mampu menjaga kadar gula selama berpuasa dan melakukan pemeriksaan retina secara berkala, minimal setahun sekali, tergantung derajat keparahan penyakit,” katanya.
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Retinopati diabetik adalah salah satu penyebab kebutaan terbanyak di kalangan usia produktif. Penyakit ini terjadi akibat tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang tidak terkontrol secara berkepanjangan sehingga merusak pembuluh darah pada retina dan jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya. Penyakit ini terbagi menjadi dua tipe.
Pertama, nonproliferative diabetic retinopathy (NPDR). Pada tahap awal, terjadi sedikit kebocoran pada pembuluh darah. Kedua, proliferative diabetic retinopathy (PDR).
Pada tahap lebih lanjut, mulai tumbuh pembuluh darah baru di retina (neovaskularisasi) yang mudah pecah dan mengalami pendarahan dan perlu diwaspadai penderita diabetes.
Baca juga: Pasien Diabetes Perlu Makan Kelengkeng, Ini Sebabnya