TEMPO.CO, Jakarta - Makanan tinggi serat merupakan kandungan karbohidrat kompleks dari makanan sumber nabati yang tidak dapat dicerna maupun diserap tubuh. Artinya serat tidak mengalami pemecahan seperti kandungan nutrisi lainnya. Saat dimakan, serat hanya akan melalui organ pencernaan, lalu dikeluarkan kembali melalui anus. Kandungan satu ini dapat mengikat air dan melancarkan sistem pencernaan.
Ada dua jenis serat, yaitu serat yang larut air dan tidak larut air. Jenis pertama dapat membentuk massa, sehingga menciptakan gel yang membantu melancarkan sistem pencernaan. Sementara itu, serat yang tidak larut, justru menarik air ke dalam feses sehingga menjadi lebih lunak, mudah untuk melewati saluran pencernaan.
Serat hanya terkandung dalam tumbuhan, yakni pada sayur dan buah. Sumber serat yang sangat baik bisa didapatkan dari oatmeal, apel, pisang, blueberry, buah persik, pir, plum, jeruk, kacang merah, brokoli, wortel, pepaya, kacang hitam, dan banyak lagi.
Selain menyehatkan sistem pencernaan, serta juga punya banyak khasiat. Seperti, melancarkan pergerakan usus, sehingga mengurangi resiko ambeien . Serat yang larut dalam air pun bisa menurunkan kadar kolestrol jahat dalam tubuh, termasuk memelihara kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah.
Tak hanya itu, penderita diabetes juga sangat memerlukan serat, terutama serat yang larut dalam air. Pasalnya serta jenis ini dapat memeperlambat penyerapan gula serta membantu mengendalikan kadar gula darah. Serat juga bisa menurunkan berat badan.
Dan mengonsumsi makanan tinggi serat dapat menurunkan risiko akibat penyakit jantung dan segala jenis kanker yang merupakan penyebab kematian yang banyak ditemui.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Baca: Menu Diet Tinggi Serat dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh