Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Jenis Glaukoma, Bahkan Ada yang Diderita Sejak Bayi Lahir

Reporter

image-gnews
Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada dasarnya penyakit glaukoma dibagi jadi dua tipe, glaukoma primer dan sekunder. Glaukoma primer adalah jenis penyakit mata yang tidak dapat diketahui penyebab pastinya, sedangkan tipe kedua biasanya dipicu oleh penyakit atau gangguan kondisi kesehatan lain.

Berdasarkan turunan tipe tersebut, glaukoma masih digolongkan lagi jadi beberapa jenis. Beda gejala dan penyebab yang bervariasi. Berikut sekilas penjelasannya:

Urutan pertama dikenal jenis glaukoma sudut terbuka atau glaukoma sudut terbuka primer. Jenis  paling umum ditemukan. Hingga kini ini, para ahli belum mengetahui apa penyebab meningkatnya tekanan di mata pada kasus jenis ini, sehingga tergolong klasifikasi primer.

Kondisi yang ditemukan pada glaukoma sudut terbuka sekilas seperti normal, saluran pembuangan cairan mata tersumbat seiring berjalannya waktu. Akibatnya, cairan menumpuk di bagian dalam mata dan menyebabkan tekanan bola mata tinggi.

Hal ini terjadi karena sudut pada mata di mana iris yaitu bagian lingkaran mata yang berwarna bertemu dengan kornea terbuka dengan lebar layaknya normal. Sehingga kebanyakan pengidap glaukoma sudut terbuka tidak merasakan tanda-tanda dan gejala yang berarti.

Jenis kedua, glaukoma sudut tertutup. Kondisi ini menyebabkan iris mata menonjol keluar, sehingga menyebabkan penyumbatan pada sudut antara iris dan kornea. Sehingga cairan mata tidak dapat terbuang ke drainase (tempat pembuangan cairan pada mata) dengan baik dan meningkatkan tekanan pada mata.

Parahnya, jenis ini terjadi secara mendadak dan sesaat (akut), atau berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Biasanya ditandai dengan gejala-gejala sakit mata parah, mual, mata merah, dan penglihatan buram.

Klasifikasi glaukoma selanjutnya disebut dengan jenis neovaskular. Terjadi ketika mata memiliki pembuluh darah berlebih, kondisi tersebut bisa menutupi bagian mata yang seharusnya mengalirkan cairan mata ke drainase. Akibatnya, tekanan pada mata pun meningkat. Glaukoma neovaskular biasanya disebabkan oleh penyakit lain, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) atau diabetes, sehingga masuk golongan glaukoma sekunder.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagian penderita glaukoma justru mengalaminya sejak lahir. Bayi yang pengidap glaukoma sejak lahir dapat disebut mengidap glaukoma kongenital. Pada kasus glaukoma kongenital, tanda-tanda dan gejalanya bisa dikenali dengan kondisi ada bercak noda keruh di mata, lalu mata lebih sensitif terhadap cahaya dan mudah berair. Selain itu ukuran mata terlihat lebih besar dari ukuran normal.

Selanjutnya glaukoma pigmentasi, jenis ini terjadi ketika pigmen atau warna pada iris mata pecah dan lepas dari iris. Akibatnya pigmen yang terlepas dari iris bisa menutupi saluran cairan mata, sehingga tekanan pada mata pun menjadi tinggi. Faktor ini berpotensi dialami penderita mata rabun jauh.

Jenis selanjutnya glaukoma uveitis, sesuai namanya, biasa penyakit mata ini terjadi pada orang yang mengidap uveitis. Para ahli belum bisa memastikan bagaimana uveitis bisa menyebabkan glaukoma. Namun, didug timbulnya glaukoma akibat peradangan jaringan di bagian tengah mata. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat diperburuk akibat konsumsi obat kortikosteroid.

Terakhir, glaukoma tekanan normal. Penyakit mata ini tak melulu tekanan tinggi menyebabkan glaukoma, faktanya, mata dengan tekanan yang normal pun dapat mengalami masalah ini. Kondisi ini terjadi ketika saraf optik rusak meskipun tekanan pada mata masih dalam kisaran normal. Hingga kini belum diketahui secara pasti apa penyebab jenis glaukoma tekanan normal.

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Baca: Glaukoma Kerap Telat Terdeteksi Akibatnya Kebutaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

1 hari lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

Jika mendapati anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik, segera berkonsultasi ke dokter dan tidak perlu menunggu sampai usianya bertambah.


Tak Perlu Program Khusus, Asah Sendiri Perkembangan Motorik Anak di Rumah

1 hari lalu

Ilustrasi bayi merangkak. freepik.com
Tak Perlu Program Khusus, Asah Sendiri Perkembangan Motorik Anak di Rumah

Konsultan neurologi mengatakan stimulasi untuk perkembangan motorik anak yang optimal bisa diasah sendiri, bukan sesuatu yang mewah dan mahal.


Kenali Gejala Sepsis Berikut dengan Segera untuk Selamatkan Nyawa

2 hari lalu

Ilustrasi diare. lifeworkswellnesscenter.com
Kenali Gejala Sepsis Berikut dengan Segera untuk Selamatkan Nyawa

Sepsis terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang kekebalan sendiri saat terjadi infeksi. Segera kenali gejalanya agar tak membahayakan nyawa.


Warga Bekasi Utara Digegerkan Penemuan Bayi Perempuan yang Dibuang di Warung Nasi

6 hari lalu

Ilustrasi bayi. freepik.com
Warga Bekasi Utara Digegerkan Penemuan Bayi Perempuan yang Dibuang di Warung Nasi

Polisi tengah berupaya mengumpulkan bukti-bukti untuk menemukan siapa orang tua dari bayi yang dibuang di Bekasi Utara tersebut.


Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

7 hari lalu

Petugas mengevakuasi jasad bayi perempuan yang ditemukan membusuk di pinggir jalan Gang Swadaya RT. 01/09 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

Warga Tapos Depok mengira bungkusan dalam tas itu sampah. Gang tersebut jalan pintas menuju Tol Cimanggis dan Kelurahan Jatijajar.


Tips Cegah Masalah Mata Lelah

7 hari lalu

Ilustrasi - Efek peningkatan waktu menatap layar perangkat elektronik pada kesehatan mata. (ANTARA/Shutterstock/Fizkes)
Tips Cegah Masalah Mata Lelah

Beraktivitas di depan layar elektronik secara berlebihan membuat mata semakin cepat lelah. Simak tips cegah masalah mata lelah.


Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

14 hari lalu

Ilustrasi luka
Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

Setiap tahun diperkirakan 350 ribu warga AS meninggal dunia karena sepsis, di bawah penyakit jantung (700.000) dan kanker (600.000).


Sindikat Jual Beli Bayi di Depok, Bayi Umur Sehari Langsung Dibawa ke Bali untuk Dijual

16 hari lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana didampingi jajarannya konferensi pers pengungkapan sindikat TPPO lintas provinsi di Aula Atmani, Senin, 2 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Sindikat Jual Beli Bayi di Depok, Bayi Umur Sehari Langsung Dibawa ke Bali untuk Dijual

Sindikat jual beli bayi ini memasang iklan di Facebook untuk mencari ibu atau pasangan suami istri yang mau menjual bayi mereka.


Sindikat TPPO di Depok Dapat Rp 25 Juta Per Bayi

16 hari lalu

Polisi Telusuri Sindikat Perdagangan Bayi
Sindikat TPPO di Depok Dapat Rp 25 Juta Per Bayi

Sindikat TPPO di Depok, telah memesan bayi yang akan mereka jual sejak dari dalam kandungan.


Memahami Penyebab dan Jenis Diplopia, Gangguan Penglihatan Ganda

20 hari lalu

Seorang guru mengaji sedang melakukan uji penglihatan mata saat pembagian 3.000 kaca mata gratis di kantor Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) di Kertajaya, Surabaya, (8/4). Program ini untuk guru mengaji yang mengalami gangguan mata. TEMPO/Fully Syafi
Memahami Penyebab dan Jenis Diplopia, Gangguan Penglihatan Ganda

Diplopia atau penglihatan ganda adalah kondisi medis di mana seseorang melihat dua gambar dari satu objek yang sama.