TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin K terbagi dari dua bentuk. Vitamin phylloquinone ditemukan dalam sayuran berdaun hijau seperti kangkung dan bayam, dan sayuran lainnya. Vitamin menaquinones ditemukan dalam beberapa makanan hewani dan makanan fermentasi. Menaquinones juga dapat diproduksi oleh bakteri yang ada di dalam tubuh manusia.
Vitamin K berperan penting dalam membantu pembekuan darah, mencegah agar tak terjadi pendarahan berlebihan. Tak seperti banyak vitamin lainnya, vitamin K biasanya tak digunakan sebagai suplemen makanan. "K" berasal dari kata koagulasi dalam bahasa Jerman.
Manfaat Vitamin K bagi kesehatan tubuh
- Meningkatkan Pembekuan Darah
Vitamin K penting dalam proses pembekuan darah, mencegah terjadinya pendarahan berlebihan bahkan pada cedera kecil seklaipun. Dilansir dari Health Guide, Vitamin K memiliki peran utama dalam pembentukan protein pembekuan darah yang dikenal sebagai faktor II (protrombin), VII, IX, dan X, dan protein antikoagulan (anti-pembekuan darah) yang dikenal sebagai protein C, S, dan Z.
- Membantu Mencegah Osteoporosis dan Menguatkan Tulang
Ada protein yang bergantung pada vitamin K dan dibutuhkan untuk kesehatan tulang. Vitamin K harus ada untuk enzim yang disebut gamma-glutamyl karboksilase. Fungsinya membuat protein osteocalcin yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang dapat bekerja, melalui proses karboksilasi.
Penelitian secara khusus pada wanita pascamenopause dengan osteoporosis, menunjukkan bahwa adanya manfaat potensial dari pemberian asupan suplemen Vitamin K2. Sebuah meta-analisis menemukan bahwa vitamin K dapat membantu kepadatan mineral tulang di beberapa lokasi fisik, tetapi tidak di lokasi lain.
- Meningkatkan Memori Episodik pada Orang Tua
Protein VKDP bergantung pada vitamin K. Membutuhkan asupan vitamin K agar berfungsi dengan baik, tak hanya memengaruhi pemodelan tulang. VKDP yang tak terkait dengan pertumbuhan tulang atau pembekuan darah, terlibat dengan metabolisme sphingolipid.
Sfingolipid adalah kelas lipid yang biasa ditemukan di membran sel otak, terlibat dengan kejadian seluler. Perubahan metabolisme sphingolipid tak hanya dikaitkan dengan penurunan kognitif terkait usia, tetapi juga kondisi neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Sebuah studi menunjukkan bahwa kadar vitamin K yang lebih tinggi, khususnya K1 dapat meningkatkan memori episodik verbal. Meskipun tak ada perbedaan yang diamati dengan memori episodik non-verbal.
- Membantu Menurunkan Tekanan Darah
Mendapatkan asupan vitamin K yang juga penting untuk kesehatan jantung. Vitamin K dapat membantu mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak normal dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Konsentrasi vitamin D dan K yang rendah berdampak pada munculnya hipertensi. Terjadi peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic.
Vitamin K berinteraksi erat dengan kalsium dalam tubuh, membantu mengatur kadar mineral dalam darah. Kalsifikasi vaskular atau proses di mana kalsium disimpan di pembuluh darah sehingga menghalangi aliran darah dari waktu ke waktu menjad 2 hal yang umum terjadi seiring bertambahnya usia.
Dengan menjaga jumlah vitamin K yang tepat, maka dapat membantu mencegah mineralisasi, menghentikan kalsifikasi vaskular, serta menjaga tekanan darah tetap rendah.
- Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Risiko mengalami penyakit kardiovaskular berkaitan erat dengan pengapuran pembuluh darah. Sebuah meta-analisis yang mengamati 30 penelitian, menemukan adanya peningkatan 300 sampai 400 persen dalam risiko kejadian kardiovaskular.
Sumber Vitamin K untuk Phylloquinone (K1) dari sayuran berdaun hijau (lobak hijau, kangkung, bayam, brokoli, kubis Brussel, kubis, selada, dan lainnya), minyak kedelai dan minyak kanola, serta balutan salad yang dibuat dengan minyak kedelai atau minyak kanola
Sedangkan sumber Vitamin K untuk Menaquinones (K2) terdapat pada Natto (kedelai yang difermentasi) serta daging, keju, dan telur.
ANNISA FEBIOLA
Baca: Memahami Kegunaan Vitamin K Bagi Tubuh