TEMPO.CO, Jakarta - Kanker menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia setelah jantung dan stroke. Kanker yang dominan terjadi pada wanita adalah kanker payudara dan kanker serviks.
Saat ini tidak sedikit remaja putri menderita tumor di payudara meskipun tidak semuanya berkembang menjadi kanker. Tetapi, data penelitian menunjukkan adanya kecenderungan penurunan usia penderita kanker terutama di usia remaja akibat perubahan gaya hidup.
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) yang juga penyintas kanker payudara, Linda Agum Gumelar, mengatakan yayasan yang dipimpinnya terus mengedukasi anak muda untuk memahami bahaya kanker payudara. Tujuannya tentu saja untuk menekan angka penyakit tersebut ke stadium lanjut yang berakibat kematian.
"Di dunia, kasus baru kanker payudara akan terus meningkat, begitu pula diprediksi di Indonesia. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus-kasus baru, kami merasa perlu mengambil langkah untuk mensosialisasi dan mengedukasi masyarakat muda untuk memahami sejak awal tentang kanker payudara agar dapat menekan angka kanker payudara stadium lanjut," kata mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ini.
Pada bincang-bincang virtual bertajuk "Mengenal Tumor Payudara di Usia Muda", Kamis, 29 April 2021, Linda mengatakan dengan menerapkan "Sadari" secara rutin, segera memeriksakan diri ke dokter bila ada benjolan di payudara, serta menjalankan perilaku hidup sehat dengan menerapkan perilaku "Cerdik", maka keberadaan kanker payudara bisa diketahui sejak awal.
CERDIK adalah kepanjangan dari C (Cek Kesehatan Rutin), E (Enyahkan Asap Rokok), R (Rajin Aktivitas Fisik), D (Diet yang Seimbang), I (Istirahat Cukup) dan K (Kelola Stres). Menurutnya, deteksi dini adalah cara yang paling ampuh untuk menemukan tanda-tanda adanya tumor atau kanker sedini mungkin.
"Karena jika kanker payudara ditemukan dalam stadium awal dan langsung diperiksa dokter, ditangani secara medis, maka angka harapan hidup lebih tinggi," tuturnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Atma Jaya, Dr.dr. Felicia Kurniawan, M.Kes., setuju dengan pentingnya perempuan melakukan deteksi dini secara berkala untuk mencegah kanker payudara.
"Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian di antara semua kanker yang diderita wanita di Indonesia. Meningkatnya angka kematian akibat kanker payudara, salah satunya karena terdeteksi sudah stadium lanjut," katanya.
"Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya kita perlu memberikan perhatian dan upaya yang lebih besar dalam mencegah kanker payudara dan lakukan deteksi dini secara berkala. Sehingga diharapkan angka kejadian kanker payudara dan angka kematian akibat kanker payudara dapat turun," tambahnya.
Baca juga: Cegah Kanker dengan Rutin Deteksi Dini, Cek Waktu Terbaik