TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes tipe 2 tampaknya relatif tidak berbahaya jika bukan karena ancaman peningkatan kadar gula darah. Namun, kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada kaki.
Pada penderita diabetes tipe 2, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur jumlah gula darah dan insulin rusak. Hal ini menimbulkan risiko kesehatan yang serius karena meskipun gula darah memasok sel dengan energi, tetap harus diatur.
Kadar gula darah yang tinggi secara konsisten dapat memicu gelombang kerusakan pada tubuh. Beberapa tanda paling akut dari kerusakan ini termasuk dalam kategori neuropati diabetik. Neuropati diabetik adalah istilah umum untuk kerusakan saraf yang disebabkan kadar gula darah yang tinggi secara konsisten.
"Anda dapat mengalami kerusakan saraf di bagian mana pun dari tubuh tetapi saraf di kaki yang paling sering terpengaruh," jelas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Menurut CDC, ada tiga sensasi di kaki yang mengindikasikan kadar gula darah yang merusak saraf, seperti dilansir dari Express.
-Mati rasa
-Perasaan geli
-Rasa sakit
"Kerusakan saraf juga dapat menurunkan kemampuan untuk merasakan sakit, panas, atau dingin," tambah CDC.
Bagaimana menanggapinya? Respons pengobatan utama untuk neuropati diabetik adalah mengendalikan kadar gula darah tinggi.
"Ini dapat membantu mencegah masalah dari komplikasi diabetes," jelas Diabetes.co.uk.
Diet, olahraga, atau pengobatan dapat disesuaikan untuk membantu menstabilkan kadar gula darah. Berkenaan dengan diet, secara teknis tidak ada yang tidak boleh dimakan jika menderita diabetes tipe 2. Tetapi, Anda harus membatasi asupan makanan tertentu.
Yang harus diperhatikan adalah karbohidrat karena dipecah menjadi glukosa dengan relatif cepat. Ini dapat berdampak nyata pada kadar gula darah. Tidak semua karbohidrat memiliki tingkat risiko yang sama dan mengacu pada indeks glikemik (IG) dapat membantu mengidentifikasi penyebab terburuk.
IG adalah sistem peringkat untuk makanan yang mengandung karbohidrat. Ini menunjukkan seberapa cepat setiap makanan memengaruhi kadar gula darah (glukosa) saat makanan itu dimakan sendiri. Karbohidrat yang dipecah dengan cepat oleh tubuh dan menyebabkan peningkatan cepat glukosa darah memiliki peringkat IG yang tinggi. Makanan IG tinggi termasuk gula dan makanan bergula, minuman ringan, dan roti putih.
Baca juga: Dokter Ingatkan Pasien Diabetes Rutin Periksa Mata meski Puasa