Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengaruh Polusi Udara pada Kesehatan Mental Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hati-hati, paparan polusi udara pada masa anak-anak ternyata mempengaruhi kesehatan mental ketika beranjak dewasa. Penemuan yang dipublikasi di JAMA Network Open, mengungkapkan gejala penyakit mental itu muncul pada usia 18 tahun.

Penulis utama studi yang merupakan mahasiswa pascasarjana psikologi klinis di Universitas Duke, Aaron Reuben, mengatakan polutan udara luar bisa menjadi penyumbang yang signifikan terhadap beban global penyakit kejiwaan.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini diperkirakan sembilan dari 10 orang di seluruh dunia terpapar polusi udara luar ruangan tingkat tinggi, yang dipancarkan selama pembakaran bahan bakar fosil di mobil, truk, pembangkit listrik, pabrik, pembuangan limbah, dan proses industri.

Dalam studi ini, neurotoksikan seperti paparan timbal pada masa anak-anak diketahui membahayakan kesehatan mental. Studi sebelumnya yang melibatkan Helen Fisher dari Institut Psikiatri Psikologi dan Saraf King's College London juga menyatakan polusi udara dapat memperburuk risiko psikosis di kemudian hari. Mereka juga mencatat risiko penyakit mental dapat muncul secara berbeda pada setiap anak.

Adapun, subjek penelitian ini adalah kelompok 2.000 anak kembar yang lahir di Inggris dan Wales pada 1994-1995. Mereka secara teratur berpartisipasi dalam evaluasi kesehatan fisik dan mental, serta memberikan informasi tentang kondisi tempat tinggal.

Peneliti mengukur keterpaparan terhadap polutan udara, terutama nitrogen oksida (NOx), polutan gas yang diatur, dan materi partikulat halus (PM2.5), polutan aerosol yang diatur dengan partikel tersuspensi berdiameter di bawah 2,5 mikron. Kemudian, peneliti memodelkan kualitas udara di sekitar rumah responden pada usia 10 dan 18 tahun menggunakan model dispersi udara berkualitas tinggi dan data yang disediakan oleh Inventarisasi Emisi Atmosfer Nasional Inggris serta inventaris emisi lalu lintas jalan raya Inggris dari Imperial College.

Hasilnya, 22 persen dari responden memiliki paparan NOx yang melebihi pedoman WHO dan 84 persen memiliki paparan PM2.5. Tim peneliti yang berbasis di Duke and King's IoPPN, juga menilai kesehatan mental peserta pada usia 18 tahun. Gejala yang diteliti seperti ketergantungan pada alkohol, ganja, atau tembakau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, gangguan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), depresi berat, gangguan kecemasan umum, gangguan stres pascatrauma, gangguan makan, gejala gangguan pikiran yang berkaitan dengan psikosis. Peneliti menghitung faktor psikopatologi atau faktor P untuk menentukan skala gangguan mental tersebut.

"Semakin tinggi skor faktor P seseorang, semakin besar jumlah dan tingkat keparahan gejala kejiwaan yang teridentifikasi," tutur Reuben, seperti dilansir dari Medical Xpress.

Efek polusi udara pada kesehatan mental diamati di seluruh subdomain psikopatologi ini dan paling banyak ditemukan gejala gangguan pikiran pada subjek penelitian. Di masa depan, tim peneliti tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang mekanisme biologis yang menghubungkan paparan polusi udara awal kehidupan dengan risiko penyakit mental yang lebih besar pada masa transisi ke masa dewasa.

Bukti sebelumnya menunjukkan paparan polutan udara dapat menyebabkan peradangan di otak, yang menyebabkan kesulitan mengatur pikiran dan emosi. Meskipun temuan ini paling relevan untuk negara-negara berpenghasilan tinggi seperti AS dan Inggris, ada juga implikasi untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan berkembang dengan paparan polusi udara yang lebih tinggi, seperti Cina dan India.

"Kami tidak tahu apa konsekuensi kesehatan mental dari paparan polusi udara yang sangat tinggi, itu adalah pertanyaan empiris penting yang kami selidiki lebih lanjut," kata Fisher.

Baca juga: Tips Jaga Pernapasan, Jangan Lupa Kontrol Polusi Udara

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

15 jam lalu

Warga berolahraga di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu 14 April 2024. Hari bebas kendaraan bermotor atau cara free day (CFD) masih ditiadakan di DKI Jakarta usai Lebaran 2024. Namun, sejumlah warga masih terlihat meramaikan kawasan Bundaran HI. TEMPO/Subekti.
IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

3 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

4 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

7 hari lalu

Sejumlah warga berjalan saat hujan di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

Jakarta diprediksi hujan sejak siang, Jumat. 19 April 2024. BMKG memprediksi hujan petir turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

8 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

11 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.