TEMPO.CO, Jakarta - Berewok atau bulu atau rambut yang tumbuh pada dagu dan pipi belakang membuat tampilan pria jadi tampak menarik dan jantan. Perbedaan tampilan itu memberi efek pada ukuran wajah bagian bawah dan ukuran rahang dimana mendukung sisi maskulinitas pria.
Seperti yang disimpulkan dalam Jurnal Evolution and Human Behavior menuliskan penilaian yang didasarkan secara facial-width-to-height ratio (fWHR), berewok memberikan efek utama pada maskulinitas dan dominasi mungkin dengan memperkuat bentuk wajah khas pria. Keberadaan berewok membantu bentuk wajah yang jika didominasi oleh bentuk rahang lebih besar ataupun penampakan wajah yang kurang simetris.
Sebagai bagian dari ciri seksual sekunder, kehadiran berewok sangat tergantung pada hormon androgen. Hormon ini merupakan hormon seks pria berperan penting dalam menjaga dan perkembangan sistem reproduksi pria. Sebagian hormon androgen disintesis dan disekresikan ke aliran darah dan sebagian besarnya jadi testosteron.
Detail pada hormon androgen ini, salah satunya disebut Dihydrotestosterone (DHT). Keberadaan DHT miliki peran yang paling potent pada tubuh manusia, apalagi dalam proses mendeterminasi diferensiasi seksual, perkembangan otot, perkembangan organ seks tambahan baik internal atau pun eksternal dan juga perkembangan rambut pada sejumlah area tubuh.
Adapun berewok yang terdapat di sekitar dagu pria hingga leher diketahui memiliki berbagai manfaat, seperti bantu melindungi kulit wajah dari sinar UV. Walaupun sinar UV sebagian besar dapat menembus permukaan pelindung kulit, namun keberadaan brewok diartikan sebagai media reflektif yang mana digantungkan kembali pada kepadatan dan ketebalan rambut.
Bagi pria yang tinggal di wilayah dengan 4 musim, menjelang musim salju akan ada sebagian di antaranya memilih untuk memelihara berewok, bertujuan untuk menjaga bagian sekitar leher tetap hangat, namun kembali lagi ini tergantung bagaimana kondisi brewok itu sendiri.
Bukan hanya menambah menarik penampilan pria, memelihara berewok nyatanya memiliki isu sendiri seperti ketombe pada janggut, jerawat, kulit wajah kering hingga iritasi. Hal yang perlu diperhatikan oleh pria yang memutuskan untuk memelihara brewok adalah berusaha menjaga kebersihan brewoknya. Keengganan menjaga kebersihan brewok, sama saja membiarkan brewok di wajah menjadi terkumpulnya banyak kotoran dan bakteri yang akhirnya memicu masalah kulit seperti jerawat keloidalis.
Salah satu cara yang bisa dilakukan bagi yang miliki berewok seperti rutin membasuhnya dengan pembersih wajah yang lembut serta sampo rambut dengan kelebihannya mampu melembapkan folikel rambut berewok, sehingga rambut-rambut di sekitar berewok terasa lembut dan sehat. Jika sesekali bisa menambahkan polesan minyak zaitun agar berewok tidak kering dan tidak rapuh.
Guna untuk menghindari kulit wajah bagian bawah agar tak kering, bisa gunakan pelembap, namun memilih pelembab ini haruslah tepat supaya tidak memicu penumpukan minyak di permukaan kulit yang justru menimbulkan masalah kulit baru. Jangan lupa juga untuk rutin merapikan folikel rambut jika sudah tidak rapi,supaya berewok tetap menjadi tampil menarik dilihat.
TIKA AYU
Baca: Tak Sekadar Agar Keren ini Manfaat Janggut Pria Bagi Kesehatan