Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pandemi Covid-19 Belum Berlalu, Hindari Makan dan Buka Bersama

Reporter

image-gnews
Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan lengah, pandemi COVID-19 belum berlalu. Spesialis paru dan Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, belum mengizinkan masyarakat makan bersama, termasuk berbuka puasa dengan rekan-rekan di masa pandemi ini.

"Mesti dihindari, mau makan bersama, buka puasa bersama, tidak dianjurkan. Saat makan membuka masker, kita tidak tahu satu sama lain, kadang dia tanpa gejala. Di masa pandemi, bukber tidak disarankan. Konsep dasarnya tidak boleh makan bersama karena sudah terbukti menularkan," ujarnya dalam webinar bertema "Klaster Perkantoran Meningkat Kembali? Apa yang harus dilakukan?", Rabu, 5 Mei 2021.

COVID-19 menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak erat berjarak sekitar 2 meter untuk waktu yang lama, yakni lebih dari 15 menit. Kemungkinan transmisi pada jarak kurang dari 1 meter sekitar 12,8 persen dan potensi ini turun menjadi 2,6 persen pada jarak lebih dari 1 meter.

Studi menunjukkan orang yang terinfeksi tetapi tidak memiliki gejala kemungkinan juga berperan dalam penyebaran COVID-19. Agus, yang berpraktik di Departmen Pulmonologi FKUI-RS Persahabatan, itu mengingatkan saat harus bekerja dari kantor tetaplah menerapkan protokol kesehatan.

Apabila berada di kantor saat waktu makan atau berbuka puasa, makanlah di meja sendiri. Agus menyarankan untuk membawa makanan sendiri untuk berbuka, makan di meja sendiri, tidak menyantapnya di satu ruangan dengan kolega sekantor dan sebisa mungkin santaplah makanan utama di rumah.

Selain itu, untuk meminimalisasi terjadinya klaster perkantoran perlu adanya pengaturan lingkungan sedemikian rupa untuk mengurangi infeksi. Di dalam kantor misalnya, perlu ada kebijakan bekerja dari rumah (WFH) agar lokasi tidak padat (kapasitas orang di kantor sekitar 50 persen), pemeriksaan suhu dan kuesioner soal gejala COVID-19, aturan tidak menyentuh benda-benda di kantor, seperti mesin absensi tanpa menempelkan tangan, pengaturan jumlah orang di dalam lift.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ruang rapat atau kerja ada batasan, rapat online, tidak makan bersama saat makan siang karena penularan virus, termasuk pada tenaga medis salah satunya saat makan, saat orang-orang membuka masker," jelas Agus.

Kemudian, untuk mengurangi potensi penularan airborne di dalam ruangan, sebaiknya optimalisasikan ventilasi dalam ruangan dan hindari resirkulasi udara dalam ruangan. Selain itu, gunakan alat tambahan seperti lampu ultraviolet dan air purrifier dengan kemampuan HEPA-filter.

Tak hanya di kantor atau ruangan, Agus juga merekomendasikan adanya aturan pengurangan jumlah orang di dalam fasilitas umum dan pentingnya memperhatikan protokol kesehatan selama berada di transportasi publik.

"Saat pandemi ini yang penting bagaimana mencegah penularan melalui prokes 5M. Penularan langsung melalui droplet berjarak 1-2 meter dari orang yang bersin atau batuk tanpa ditutup, atau tidak langsung, misalnya saat menyentuh wajah tanpa cuci tangan sementara tangan sebelumnya memegang droplet yang tumpah ke permukaan benda-benda," ujar Agus.

Baca juga: Yang Boleh Dilakukan dan Tidak oleh Penyintas Covid-19

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Alasan Gorengan Menjadi Menu Favorit Buka Puasa

1 jam lalu

Bagi Anda yang suka mengonsumsi gorengan saat buka puasa, sebaiknya ketahui beberapa efek makan gorengan berlebihan berikut ini. Foto: Canva
3 Alasan Gorengan Menjadi Menu Favorit Buka Puasa

Saat buka puasa, gorengan kerap menjadi pilihan selain kolak dan kurma.


Bolehkan Niat Puasa Saat Imsak? Ini Penjelasannya

20 jam lalu

Saat memasuki bulan puasa, banyak orang mengucapkan ramadan kareem atau ramadan mubarak. Apa arti ramadan kareem dan ramadan mubarak? Foto: Canva
Bolehkan Niat Puasa Saat Imsak? Ini Penjelasannya

Bolehkah niat puasa saat Imsak? Jawabannya berbeda-beda tergantung pada kepercayaan mazhab yang dianut. Berikut ini penjelasan lengkapnya.


Manfaat Kesehatan Ubi yang Suka Dijadikan Kolak dalam Menu Buka Puasa saat Ramadan

1 hari lalu

 Ilustrasi kolak ubi (instagram.com/setia_dini91
Manfaat Kesehatan Ubi yang Suka Dijadikan Kolak dalam Menu Buka Puasa saat Ramadan

Selain cita rasa manis, ubi yang kerap dijadikan isian dalam kolak buka puasa menyimpan manfaat kesehatan.


Manfaat Susu Almond, Minuman Praktis Takjil Buka Puasa

2 hari lalu

Ilustrasi susu almond. (The Spruce Eats)
Manfaat Susu Almond, Minuman Praktis Takjil Buka Puasa

Susu almond mengandung sejumlah manfaat jika dijadikan sebagai menu buka puasa, salah satunya adalah mengembalikan energi.


5 Hotel di Jakarta yang Menghadirkan Paket Berbuka Puasa Mewah

2 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
5 Hotel di Jakarta yang Menghadirkan Paket Berbuka Puasa Mewah

Sejumlah hotel mewah di Jakarta ini menawarkan paket-paket istimewa untuk berbuka puasa


Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

2 hari lalu

Sederet menu berbuka puasa di Candi Ratu Boko dan Prambanan. (Dok. Istimewa)
Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

Wisatawan yang menunaikan ibadah puasa di Yogyakarta, ada sejumlah spot menarik untuk ngabuburit dan berbuka puasa yang jadi pilihan. Salah satunya di Candi Ratu Boko maupun di Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta.


7 Rekomendasi Sirup untuk Berbuka Puasa yang Menyegarkan

3 hari lalu

Ada beberapa rekomendasi sirup untuk berbuka puasa yang bisa Anda coba. Selain enak, rasa sirup ini juga menyegarkan. Ini daftarnya.  Foto: Canva
7 Rekomendasi Sirup untuk Berbuka Puasa yang Menyegarkan

Ada beberapa rekomendasi sirup untuk berbuka puasa yang bisa Anda coba. Selain enak, rasa sirup ini juga menyegarkan. Ini daftarnya.


Timun Suri Campuran Minuman Segar Buka Puasa, Apa Kandungan Nutrisinya?

4 hari lalu

Timun Suri. shutterstock.com
Timun Suri Campuran Minuman Segar Buka Puasa, Apa Kandungan Nutrisinya?

Timun suri salah satu pilihan minuman segar untuk menu buka puasa saat Ramadan di Indonesia


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.