Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menahan Kencing Bisa Menjadi Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Reporter

image-gnews
Waspadai Infeksi Saluran Kemih Saat Mudik
Waspadai Infeksi Saluran Kemih Saat Mudik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Infeksi Saluran Kemih atau ISK ini bisa terjadi pada pria maupun wanita. Hal in terjadi ketika infeksi organ yang terdapat dalam saluran kemih seperti, ginjal, ureter, kandung kemih, dan juga uretra. Umumnya infeksi terjadi menyerang kandung kemih dan uretra.

Infeksi penyebab ISK ini diakibatkan mikroba yang menyerang tubuh manusia. Beberapa juga disebabkan oleh bakteri, namun juga bisa terjadi ketika diserang virus dan jamur. Jika dibiarkan, ISK bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya.

ISK sendiri terbagi menjadi dua yaitu, ISK atas dan bawah. Untuk ISK bawah biasanya terjadi pada kandung kemih dan uretra. Sedangkan ISK bagian atas lebih berbahaya dan bisa memicu urosepsis. Kondisi ini dikarenakan bakteri pada ginjal yang menyebar ke aliran darah. Urosepsis bisa memicu tekanan darah turun, syok, hingga kematian.

Salah satu penyebab ISK yaitu, seringnya menahan kencing. Hal ini juga memicu bakteri berkembang biak. Kandung kemih manusia yang sehat dapat menampung antara 400 hingga 500 mililiter urine atau sekitar 2 gelas. Jika sudah penuh atau sudah ada tekanan yang amat sesak sebaiknya urine tersebut dibuang.

Adapun tanda-tanda jika seseorang terkena ISK yaitu, anyang-anyangan (dysuria) atau rasa ingin buang air kecil terus menerus, sensasi terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil, urine tampak keruh, urine berbau tajam, demam dan menggigil, hingga nyeri atau tekanan di punggung atau perut bagian bawah.

Untuk menghindari penyakit ini dapat menerapakan pola hidup sehat seperti, tidak menahan kencing, selalu membersihkan area kemaluan dari depan ke belakang setelah berkemih, minum banyak air, bersihkan area genital sebelum melakukan hubungan intim, jangan menggunakan celana dalam selama berhari-hari, dan jangan menggunakan pakaian ketat agar tidak menimbulkan kelembapan.

Untuk mengobati infeksi saluran kemih dapat menggunakan antibiotik untuk membunuh bakteri dan menuntaskan infeksi yang sudah terjadi. Mengonsumsi antibiotik juga dilakuakan sesuai dosis seperti, dosis rendah untuk membantu mencegah infeksi berulang, dosis tunggal setelah berhubungan intim untuk mencegah pemicu infeksi umum, dan selama 1 atau 2 hari setiap pengidap merasakan gejala.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Waspada Dysuria, Anyang-anyangan Bisa Gejala Infeksi Saluran Kemih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

23 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

2 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

12 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

14 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

19 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

20 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

25 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

34 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?


Cegah Batu Ginjal dengan Diet Mediterania dan Perbanyak Makan Jeruk

44 hari lalu

Batu ginjal.
Cegah Batu Ginjal dengan Diet Mediterania dan Perbanyak Makan Jeruk

Batu ginjal merupakan akumulasi mineral dan garam yang terbentuk di ginjal. Mengubah pola makan bisa mencegah terbentuknya batu ginjal.


Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

56 hari lalu

Kartika Putri menunjukkan wajahnya penuh luka melepuh pada Rabu, 21 Februari 2024. Foto: Instagram/@kartikaputriworld
Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

Sindrom Stevens Johnson merupakan kelainan fatal pada kulit dan selaput lendir yang sedikit langka terjadi.