TEMPO.CO, Jakarta - Industri fashion menawarkan peluang menggiurkan. Banyak di antara pebisnis fashion yang sukses justru tidak berlatar-belakang pendidikan yang terkait. Bagi sebagian yang tidak mempunyai strategi kuat, dalam hitungan waktu rentan gulung tikar meskipun modal yang dikeluarkan tidak sedikit.
Namun, langkah yang tepat berguna untuk mengembangkan bisnis menjadi label hak milik sendiri. Leny Anggraeni, desainer label Leny Rafael, mengatakan untuk mendirikan merek sendiri wajib memiliki beberapa strategi bisnis, terutama saat memulainya, sehingga usaha bisa berjangka panjang, seperti semangat untuk membangun kualitas barang.
"Jiwa para pelaku industri fashion tidak perlu ragu memulainya apabila memiliki hal tersebut," kata Leny.
Ia pun membagi lima tips membangun bisnis fashion bagi pemula dengan merek sendiri.
Fokus
Langkah pertama adalah fokus pada apa yang ingin dipersembahkan pada pasar. Bila ingin membuat baju muslim, maka fokuslah pada unit tersebut terlebih dulu. Bila pasar sudah mengenal identitas produk itu maka pelaku bisnis bisa melebarkan produksi. Kemudian, fokus pada bahan dan kualitas produk. Fokus mau dibawa ke mana merek tersebut dalam jangka panjang, pada distribusi dan produksi. Jangan pikirkan untung dan rugi terlebih dulu, fokuslah pada apa yang akan dibuat.
Jangan keluar terlalu banyak modal
Pada awal membangun merek sendiri jangan takut soal modal. Tak perlu modal yang sangat besar untuk merintis usaha ini. Memaksakan pengeluaran yang fantastis di awal hanya akan membuat bisnis menjadi tidak sehat di kemudian hari karena krisis keuangan. Buatlah produksi sesuai dengan anggaran yang dimiliki agar tidak membengkak.
Target pasar
Tentukan target pasar untuk menjadi tempat yang bisa menerima dan menghargai produk. Dengan menentukannya, ekosistem calon pembeli, barang dagangan lebih bisa dihargai dan namanya akan banyak disebutkan dari mulut ke mulut. Pikirkan fashion tersebut cocok dikenakan siapa, acara apa, dan target pasar yang mana.
Ikut bersosialisasi
Meski saat ini era industri digital menjadi ujung tombak pemasaran, bersosialisasi sangat diperlukan untuk membangun bisnis fashion. Bersosialisasi dengan ruang lingkup di industri yang sama atau berbeda akan menambah pembelajaran baru. Dengan begitu bisa diadaptasi oleh merek rintisan sendiri. Kemudian, akan membuka peluang lain untuk melebarkan sayap. Nanti ada orang-orang baru yang akan memberi petunjuk bagaimana cara membuat pameran, mendirikan butik, bahkan ajakan bergabung dengan komunitas serupa, selain sebagai wadah untuk mempromosikan dari mulut ke mulut.
Jaga suasana hati
Menjaga kewarasan diri sangat penting untuk membangun usaha ini. Suasana hati atau emosi yang tidak bisa dikontrol dengan baik akan menghambat jalannya usaha. Selain itu, produk fashion yang didesain sendiri memerlukan ide brilian yang didapatkan ketika perasaan sedang baik. Jika emosi dan perasaan tidak menentu, desain produk tidak akan terlahir dengan baik. Tak hanya desain, proses jahit, pemilihan produk, bahkan manajemen juga akan berantakan. Karena itu, perlu menjaga suasana hati agar tetap stabil. Carilah aktivitas yang menyenangkan jika sedang suntuk, dengan begitu suasana hati baik akan kembali lagi.
Baca juga: Tingkatkan Daya Saing, Simak Tips Penting Untuk Industri Fashion Ini