TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik riwayat diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi bila terpapar virus corona di masa pandemi. Pandemi Covid-19 masih menghantui masyarakat saat ini, terlebih dengan adanya varian baru yang muncul di India, membuat masyarakat lebih waspada.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi virus dapat meningkatkan peradangan atau pembengkakan internal pada penderita diabetes. Selain itu, Federasi Diabetes Internasional (IDF) juga menambahkan akan lebih sulit untuk mengobati infeksi virus corona untuk penderita diabetes karena fluktuasi kadar glukosa darah dan kemungkinan komplikasi.
Spesialis penyakit dalam Primaya Hospital Bekasi Barat, Khomimah, menuturkan risiko tertular Covid-19 bagi pengidap diabetes melitus dengan orang yang sehat pada dasarnya sama. Meski begitu, bila penderita diabetes melitus tertular Covid-19 maka gejalanya akan lebih buruk.
Yang perlu diperhatikan 75 persen pasien diabetes melitus mengalami gangguan jantung. Selain itu, hampir 50 persen pasien diabetes melitus mengalami gagal ginjal. Apabila kadar glukosa tidak dikendalikan, maka proses kerusakan jaringan tubuh akan terus berlangsung hingga terjadi kerusakan yang berat dan timbul komplikasi.
Sebagian besar kematian pada pasien diabetes diakibatkan oleh komplikasi jantung atau kardiovaskular. Karena itu, buat yang punya riwayat diabetes untuk menjaga tubuh agar tidak terpapar virus corona dengan menerapkan jaga jarak dan juga batasi bepergian keluar rumah.
Baca juga: 7 Langkah Mudah Jaga Kadar Gula Darah Tetap Normal