TEMPO.CO, Jakarta - Banyak sajian lezat kala Lebaran dan membuat bingung saat memilih. Tanpa disadari, kebiasaan makan itu menjebak masuk dalam perangkap risiko penyakit berbahaya, seperti kolesterol, bahkan dalam jangka panjang akan berakibat stroke dan penyakit jantung.
Melansir dari Eatthis, bagian paling menakutkan soal kolesterol adalah tidak menunjukkan gejala. Banyak yang tidak tahu punya kolesterol tinggi bila tidak tes darah. Untuk itu, sangat penting mengambil tindakan pencegahan dari kolesterol saat Idul Fitri. Berikut lima faktor yang memicu kolesterol naik setelah Lebaran.
Kurang serat
Kurang makanan berserat tinggi bisa memicu kolesterol tinggi. Serat yang ditemukan dalam makanan nabati, seperti biji-bijian, buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan dapat menurunkan kolesterol. Kolesterol jahat cenderung meningkatkan peradangan dan penumpukan plak di arteri.
"Serat larut yang ditemukan dalam makanan seperti gandum, apel, biji rami, dan kacang-kacangan sangat bermanfaat untuk menurunkan kolesterol," kata Diana Gariglio-Clelland, staf ahli diet untuk Next Luxury.
Terlalu banyak karbohidrat olahan
Buat penggemar soda dan aneka kue manis, waspadalah. Karbohidrat olahan dapat berperan dalam mengirim kolesterol ke wilayah berbahaya. Studi menemukan ketika lemak jenuh diganti dengan karbohidrat olahan seperti gula, rasio kolesterol cenderung memburuk, yang berarti kolesterol baik turun dan kolesterol jahat naik.
Terlalu banyak produk hewani
Diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak mungkin sedang populer saat ini. Tetapi dalam jangka panjang, cara makan ini mungkin memiliki beberapa efek samping yang tidak menguntungkan terkait kolesterol. Saat Lebaran, banyak sekali olahan produk hewani, seperti rendang, opor ayam, semur daging, sambal goreng ati, gulai, dan masih banyak lagi. Jika diet keto tidak direncanakan dengan baik atau jika lapar akibat asupan karbohidrat yang lebih rendah, akibatnya terlalu banyak lemak masuk. Jika itu lemak jenuh, risiko terkena penyakit kardiovaskular meningkat.
Mentega
Banyak menu sajian Lebaran menggunakan mentega pada komposisinya, biasanya pada kue-kue manis seperti nastar. Atau bahkan ada yang menggunakan mentega untuk menumis. Mentega mengandung lemak jenuh yang memicu kadar kolesterol.
Makanan tinggi lemak trans
Meskipun produsen makanan harus menghilangkan lemak trans dari resep, lemak sintetik yang tidak sehat ini masih digunakan di beberapa restoran untuk menggoreng. Memakannya dapat membuat kolesterol melonjak. Lemak trans ditemukan dalam minyak terhidrogenasi parsial. Mengasup lemak trans dalam jumlah besar setiap hari dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat.
Baca juga: Cara Mengontrol Kolesterol karena Hidangan Lebaran