TEMPO.CO, Jakarta - Hidup mati memang rahasia Ilahi. Kematian pasti akan dialami oleh semua mahkluk hidup dan tak ada yang tahu pasti kapan datangnya. Namun, ada sejumlah gejala umum saat seseorang akan meninggal dunia.
Dunia kedokteran, mengutip dari DW, menetapkan tiga fase kematian, dari mati klinis, mati otak, hingga kematian secara biologis di mana jasad menjadi kaku dan proses pembekuan dimulai. Fase pertama mati klinis, ditandai dengan berhentinya pernapasan dan detak jantung. Impuls dari otak mulai memudar dan panca indera tidak lagi bereaksi.
Beberapa kasus medis membuktikan ada orang yang telah dinyatakan mati klinis selama beberapa menit dapat hidup kembali setelah menjalani proses reanimasi klinis. Pada fase kedua, mati otak, semua fungsi otak berhenti. Pasien biasanya masih dapat hidup karena ditopang alat-alat kedokteran, seperti alat pernapasan, alat pacu jantung, dan lain-lain.
Kemudian fase final, yakni kematian biologis, yang ditandai dengan kematian miliaran sel-sel tubuh. Kulit jasad menunjukkan bercak-bercak kematian dan jasad menjadi kaku. Pada fase ini sudah bisa dipastikan bahwa mahkluk hidup sudah mati.
Menurut National Institute of Health's (NIH's) National Institute of Aging (NIA), ada beberapa tanda orang yang lebih tua atau individu dengan penyakit kronis mendekati akhir, seperti dilansir dari Express. Salah satu tanda yang paling umum adalah yang dikenal sebagai dyspnea, sesak napas yang terjadi akibat tidak terpenuhinya pasokan oksigen ke paru-paru yang menyebabkan pernapasan menjadi pendek, cepat, dan dangkal.
Ada juga tanda-tanda mental yang dapat menandakan orang yang sakit atau lanjut usia mendekati kematian. Yang paling umum dari tanda-tanda ini adalah meningkatnya depresi atau kecemasan. Seseorang juga cenderung menjadi semakin lelah dan mengalami tingkat kantuk yang tinggi.
Berkurangnya kewaspadaan adalah tanda lain orang akan meninggal dunia. Lalu, menolak makan dan minum atau kehilangan nafsu makan adalah gejala umum lain. Perlu diperhatikan, setiap gejala ini jika diambil sendiri bukanlah tanda kematian.
Tapi, bagi seseorang dengan penyakit serius atau kesehatan yang menurun, ini mungkin menunjukkan orang tersebut mendekati akhir kehidupan. Selain itu, ketika orang lebih dekat dengan kematian, tangan, lengan, atau kaki mungkin dingin saat disentuh.
Beberapa bagian tubuh mungkin menjadi lebih gelap atau berwarna biru. Pernapasan dan detak jantung mungkin melambat. Bahkan, mungkin ada saat-saat ketika pernapasan orang itu menjadi abnormal, yang dikenal sebagai pernapasan Cheyne-Stokes. Beberapa orang mendengar suara deru maut, pernapasan berisik yang membuat suara gemericik atau berderak. Dada berhenti bergerak, tidak ada udara yang keluar dari hidung, dan tidak ada denyut nadi. Mata yang terbuka bisa tampak berkaca-kaca.