TEMPO.CO, Jakarta - Banyak anggapan keliru mengatakan bahwa susu pasteurisasi tidak lebih baik dari susu murni atau susu segar. Anggapan ini muncul karena proses pasteurisasi dianggap justru bisa merusak kandungan protein, lemak, dan nutrisi lainnya yang terdapat pada susu murni.
Namun faktanya, susu pasteurisasi yang telah mengalami proses pemanasan dengan perkiraan suhu sekitar 30-60 derajat celcius selama kurang lebih 30 menit justru bisa bertahan lebih lama untuk dikonsumsi ketimbang susu segar.
Selain itu, banyak anggapan-anggapan negatif serta mitos mengenai susu pasteurisasi tidaklah benar. Berikut fakta tentang susu pasteurisasi yang perlu ketahui:
Pertama, anggapan miring bahwa pasteurisasi membuat nilai nutrisi susu berkurang. Faktanya setelah mengalami proses pasteurisasi pun, kandungan nutrisi dan manfaat susu UHT masih tetap sama. Baik kandungan protein, lemak, mineral, dan vitamin, semuanya masih aman.
Kemudian, isu soal hanya susu pasteurisasi yang perlu dihindari tubuh yang intoleransi laktosa adalah keliru. Memang kondisi tubuh tidak dapat mencerna laktosa tidak boleh mengonsumsi susu, baik susu pasteurisasi mapun susu segar. Keduanya sama-sama mengandung laktosa yang dapat menimbulkan keluhan pencernaan pada tubuh yang intoleransi laktosa.
Baca Juga:
Ketiga, anggapan yang mengatakan bahwa hanya susu pasteurisasi yang dapat menimbulkan alergi juga tidak benar. Faktanya baik susu pasteurisasi atau susu segar sama-sama berpotensi menimbulkan alergi, misalnya dermatitis atopik.
Mitos selanjutnya adalah kadar kalsium berkurang akibat proses pasteurisasi. Faktanya kadar kalsium tetap terjaga meskipun susu sudah melewati proses pasteurisasi. Khasiatnya pun tetap untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tulang.
Terakhir, anggapan soal susu pasteurisasi justru membuat kadar asam lemak berkurang adalah keliru. Penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kadar asam lemak pada susu segar dengan susu pasteurisasi. Asam lemak pada susu pasteurisasi tetap banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk sebagai cadangan energi.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Baca: Bahaya Mengonsumsi Susu Mentah, Bisa Ganggu Kesehatan Ginjal