TEMPO.CO, Jakarta - Masih momen lebaran, sebagian orang memanfaatkannya setelah itu sebagai ajang reuni, seperti berbuka puasa bersama ataupun berkunjung ke rumah teman ketika lebaran. Tentunya kegiatan ini bermaksud untuk menjalin silaturahmi dengan teman yang sudah lama tak bertemu. Kegiatan ini bisa menjadi kesempatan untuk melepas rindu satu sama lain.
Setelah bertahun tidak bertemu, pastinya banyak obrolan yang ingin disampaikan satu sama lain. Selain untuk mencairkan suasana, beberapa teman pasti penasaran bagaimana kabar teman lain menjalani kehidupannya selama ini. Agar momen temu kangen tersebut tetap hangat dan menyenangkan, ada baiknya menghindari obrolan sensitif, yang memungkinkan pertemuan tersebut menjadi tidak berkesan.
Mulailah singkirkan gadget dan hindarilah beberapa topik berikut ketika reunian, seperti ini:
- Membicarakan Kehebatan Karir
Pamer kesuksesan karier diri, karier anak anaknya membuat orang disekitar menjadi jengah.
Bangga terhadap diri sendiri wajar saja, namun sehebat apapun pencapaian seseorang, tidak perlu terlalu membanggakan diri sendiri dihadapan orang lain. Apalagi jika tidak tahu orang yang sedang diajak bicara ternyata lebih kapabel daripada diri sendiri. Ataupun membuat teman yang belum mencapai puncak karir menjadi merasa insecure. Selain itu juga membuat citra diri menjadi sombong dan tukang pamer.
Perlu diingat, tidak semua teman sekolah ataupun kuliah menjadi orang sukses. Jika diri sendiri sudah sukses dan di puncak kejayaan karier tidak perlu memberi tahu kawan-kawan lama bahwa kita itu hebat.
- Bertanya Hal Bersifat Pribadi
Bertanya tentang pencapaian diri seseorang dalam karier, pendidikan, dan pernikahan merupakan topik yang sensitive bagi sebagian orang. Keadaan yang dimiliki setiap orang berbeda beda, maka dari itu, sebaiknya berhati hati dalam memilih topik. Misalnya bertanya tentang jumlah anak yang telah dimilliki seorang teman.
Pertanyaan ini sebenarnya tidaklah tabu, namun perlu dipahami tidak semua orang mudah untuk diberi rezeki anak. Bisa jadi pertanyaan yang dilontarkan tersebut, hal yang sensitif, mungkin saja salah satu dari mereka harus menunggu hingga bertahun tahun, sepuluh tahun, bahkan belasan tahun untuk mendapatkan momongan.
Ataupun topik pernikahan, bahkan ada seseorang yang mengalami kegagalan dalam pernikahan ataupun belum menikah sama sekali. Maka dari itu ada baiknya hindari topik yang bersifat pribadi dan sensitif.
- Menanyakan Harga Barang Orang Lain
Segala hal yang menyangkut pribadi, apalagi sebuah harga barang, tentunya bisa membuat orang lain merasa dilecehkan atau dipandang sebelah, jika salah dalam mengungkapkannya dalam pembicaraan. - Bergosip
Bergosip menjadi salah satu topik membawa masalah. Bergosip menjadi salah satu strategi individu dalam meningkatkan reputasi dan kepentingan sendiri dengan mengorbankan orang lain. Maka ada baiknya hindari obrolan bergosip, terlebih lagi topik yang digosipkan belum pasti kebenarannya.
Itulah beberapa obrolan yang sekiranya sensitif untuk dibicarakan saat reuni. Sebaiknya, ketika awal pertemuan sebaiknya ajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum dan umum saja, seperti kabarnya ataupun kesehatan.
WILDA HASANAH