Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lama Tak Olahraga, Perhatikan Hal Ini saat Mulai Lagi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi berolahraga dengan sepeda statis. Pixabay.com
Ilustrasi berolahraga dengan sepeda statis. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rutinitas olahraga terhenti selama pandemi Covid-19. Banyak pusat kebugaran dan arena lain terpaksa ditutup untuk mencegah penyebaran virus corona. Pemerintah kemudian gencar melakukan vaksinasi Covid-19.

Adanya vaksin Covid-19 memberi sedikit harapan bagi banyak orang untuk kembali beraktivitas. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memulai kembali berolahraga untuk menghindari cedera dan mendapatkan hasil maksimal, seperti dilansir Healthline.

Jaga ekspektasi
Orang yang sudah lama beristirahat dari olahraga kemungkinan besar akan menyadari mereka mungkin tidak dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya mampu dilakukan. Christina Frederick, psikolog yang mengkhususkan diri pada motivasi berolahraga, mengatakan mereka tidak dapat melakukan pada tingkat yang sama seperti yang biasa dilakukan. Namun, beberapa orang mungkin sulit menerimanya.

Banyak orang, terutama yang sering berolahraga sebelum pandemi, mengira lebih mampu secara fisik. Penampilan fisik, kebugaran, dan identitas sebagai atlet atau orang yang bugar adalah bagian dari persepsi diri. Namun, seiring bertambahnya usia atau saat peristiwa jangka panjang yang signifikan terjadi dalam hidup seperti pandemi, kebugaran juga dapat terkena dampak negatif.

Ketika itu terjadi, ada disonansi kognitif antara identitas berbasis kebugaran dan realitas situasi. Reaksi umum yang mungkin dimiliki terhadap hal ini adalah frustrasi dan kecewa. Tetapi, perasaan ini tidak akan membantu jika Anda mencoba untuk kembali bugar.

"Orang yang marah atau frustrasi dapat menetapkan tujuan yang tidak realistis atau melompat ke rutinitas yang terlalu keras atau terlalu intens," kata Frederick, yang profesor psikologi dan faktor manusia di Universitas Aeronautika Embry-Riddle di Pantai Daytona, Florida. "Mereka berisiko kehilangan motivasi melalui pengalaman kegagalan atau cedera."

Dia mengatakan pilihan yang lebih sehat adalah melakukan pemeriksaan diri dan menilai kembali secara objektif siapa kita dan di mana berada. “Ini dapat mengarah pada penciptaan tujuan untuk membantu memotivasi untuk kembali ke jalur dan terlibat lagi dalam aktivitas kebugaran dan kesehatan sehingga identitas dan realitas diri kembali selaras,” kata Frederick.

Kembali berolahraga dengan aman
Melissa Leber, Direktur Kedokteran Olahraga Departemen Darurat di Mount Sinai, New York, mengatakan kunci untuk kembali berolahraga dengan aman setelah istirahat yang lama adalah mengambil langkah-langkah kecil dan sering mengubah rutinitas. Misalnya, untuk yang biasanya sering berlari sebelum istirahat panjang, Leber merekomendasikan untuk mencoba latihan interval atau jogging 2-3 kali seminggu bersama dengan latihan berdampak rendah seperti yoga atau pilates pada hari-hari lain dalam seminggu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tubuh tidak merespons dengan baik untuk tindakan berulang yang sama dan olahraga yang sama terus menerus,” kata Leber.

Selain membangun ketahanan, latihan silang semacam ini juga akan membantu mencegah cedera. Latihan kekuatan juga merupakan bagian penting untuk kembali berolahraga dengan aman karena otot yang melemah dapat menyebabkan nyeri sendi.

"Semakin tua, semakin penting hal itu," kata Leber. Jika Anda akhirnya memaksakan diri terlalu keras dan terluka, beristirahatlah.

"Istirahatlah dari olahraga yang menyebabkan cedera dan minum obat anti-inflamasi seperti ibuprofen," ujar Leber.

Dia merekomendasikan memberi waktu sekitar satu minggu untuk melihat apakah cedera membaik. Selama waktu tersebut, Anda masih bisa melakukan jenis olahraga lain. Misalnya, jika lutut sakit karena berlari, coba berenang. Jika cederanya tidak kunjung reda dalam waktu seminggu, periksa ke dokter.

"Jika mengalami pembengkakan sendi atau tidak dapat menahan berat badan, segera temui dokter,” saran Leber.

Baca juga: Jenis Olahraga untuk Tingkatkan Kesuburan Pria

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

1 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

3 hari lalu

Gerak olahraga lunges. shutterstock.com
Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

Kalistenik salah satu pilihan olahraga yang sesuai untuk dilakukan selama Ramadan


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

8 hari lalu

Cincin Olimpiade digambarkan di depan The Olympic House, markas Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada pembukaan rapat dewan eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss 8 September 2022.Laurent Gillieron/Pool melalui REUTERS
Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

Komite Olimpiade Internasional menyerukan pada negara anggota agar jangan mengirimkan atlet ke pertandingan olahraga World Friendship Games


Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi

9 hari lalu

ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)
Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi

Waktu terbaik berolahraga selama Ramadan adalah setelah berbuka puasa ketika tubuh telah cukup waktu untuk mencerna makanan dan mendapatkan energi.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


5 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Dilakukan Saat Berpuasa Bulan Ramadan

10 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
5 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Dilakukan Saat Berpuasa Bulan Ramadan

Ketika seseorang menjalani puasa di bulan Ramadan, tubuh tidak akan mendapatkan suplai makanan dan minuman selama beberapa jam.


5 Rekomendasi Olahraga Ringan di Bulan Ramadan

11 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
5 Rekomendasi Olahraga Ringan di Bulan Ramadan

Untuk selalu menjaga kesehatan tubuh supaya tetap sehat dan bugar, ada baiknya melakukan olahraga ringan selama berpuasa bulan Ramadan.