Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Cara Siapkan Mental Anak Agar Lebih Kuat Hadapi Masalah

Reporter

image-gnews
Ilustrasi orang tua dan anak pelukan (Pixabay.com)
Ilustrasi orang tua dan anak pelukan (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak melulu harus belajar bersikap baik atau sopan ,perlu dikuatkan pula mental anak untuk siap menghadapi masalah. Mental kuat diperlukan agar anak menjadi pribadi yang tangguh di masa depan. Dasar-dasar mental yang kuat pada seorang anak harus dibentuk sejak usia dini.

Anak yang kuat mental adalah anak yang mampu menghadapi masalah yang terjadi pada dirinya, mampu bangkit dari keterpurukan, serta mampu menghadapi kerasnya kehidupan. Untuk itu, peran orang tua sangat diperlukan dalam menyiapkan mental pada anak. Dikutip dari berbagai sumber, berikut cara membuat anak menjadi kuat mental:

1. Mendorong anak untuk mencoba hal baru

Sesuatu yang baru biasanya menimbulkan ketakutan apabila tidak dicoba, karena ketidaktahuan anak mengenai hal tersebut. Apabila tidak dibiasakan sejak kecil, anak akan menjadi mudah khawatir. Anda bisa mendorong anak mencoba berbagai permainan baru, rasa makanan baru, juga berjalan–jalan ke tempat baru. Biarkan anak bereksplorasi dengan bebas tetapi tetap aman.

2. Berikan kepercayaan pada anak

Yakinlah untuk memberi kepercayaan pada anak sesuai tingkat usianya. Cara mendidik mental anak dengan memberikan kepercayaan kepadanya akan membuat anak mudah merasakan percaya diri dan tanggung jawab. Mulailah dengan hal–hal kecil, misalnya mempercayai anak untuk mengambil makanan sendiri, makan sendiri, dan lainnya selama hal tersebut masih sanggup dilakukan anak jika anak sudah lebih besar.

3. Membiasakan berpikir kritis

Kemampuan anak untuk berpikir kritis harus dibina sejak dini, agar kelak anak tidak menjadi orang yang apatis. Dengan mampu berpikir kritis, maka anak dapat memutuskan mana hal yang sesuai dan baik untuknya. Ia akan tahu mana hal yang patut dilakukan, dan juga mana yang tidak. Untuk itu, biasakan mengajak anak berdiskusi dan menanyakan pendapatnya tentang berbagai masalah mulai dari yang kecil hingga yang besar.

4. Tetap berpikir logis

Menanamkan cara berpikir logis penting agar anak dapat menyadari sejauh mana batasan yang harus dipatuhinya dalam bertindak. Misalnya, mengingatkan jika anak mulai mencoba sesuatu yang membahayakan dirinya atau orang lain, dan memberikan penjelasan logis mengapa hal tersebut menjadi berbahaya. Jelaskan mengenai sebab dan akibat dari berbagai keputusan anak untuk melakukan sesuatu hal.

5. Jangan menakut–nakuti anak

Seringkali ketika orang tua kesulitan melarang anak untuk melakukan sesuatu maka akan menakut–nakuti anak agar menurut. Misalnya, jika anak sulit mengikuti aturan maka orang tua mengatakan akan ada polisi yang menjemput anak nakal atau ada hantu yang akan menculik anak nakal. Hal itu justru membentuk pikiran negatif pada anak dan membuatnya takut untuk melakukan berbagai hal, bukannya mengerti pada sebab mengapa orang tua melarangnya.

6. Jangan katakan bahwa anak tidak bisa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mempunyai mental yang berani dan percaya diri, cara mendidik mental anak perlu dilakukan dengan kepercayaan dari orang tua. Percayalah bahwa anak bisa melakukan berbagai hal sesuai usianya, dorong anak untuk mencoba terlebih dulu. Jangan katakan bahwa anak tidak bisa selama hal itu tidak membahayakan atau merugikannya. Kepercayaan dari orang tua akan menambah keyakinan diri anak.

7. Jangan memaksa

Pemaksaan untuk melakukan sesuatu akan membuat anak trauma dan menghubungkan hal tersebut dengan sesuatu yang tidak menyenangkan. Sehingga kelak anak tidak mau mencoba apapun atau selalu merasa takut karena pernah dipaksa. Misalnya, anak yang tidak mau makan lalu dipaksa dengan menyuapkan makanan ke mulutnya. Anak akan menghubungkan kegiatan makan dengan sesuatu hal yang tidak menyenangkan, lalu ia menjadi sulit makan dan kurang punya selera terhadap makanan karena makan bukanlah sesuatu yang menyenangkan.

8. Ajari anak tentang risiko

Membuat keputusan sendiri akan mudah jika anak paham mengenai konsekuensi dan risiko yang dia hadapi saat melakukan sesuatu. Anak akan mampu berpikir akibatnya jika ia melakukan sesuatu dan mampu memutuskan apakah hal itu baik untuk dilakukan atau tidak, dan apa dampaknya terhadap dirinya sendri dan orang lain. Misalnya ketika ia ingin memanjat pohon, anak akan bisa memperkirakan bahaya atau resiko yang akan dihadapinya bahwa ia bisa saja jatuh jika tidak berhati–hati.

9. Biarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri

Insting sebagai orang tua tentunya adalah untuk melindungi anak kapanpun dia menghadapi kesulitan atau masalah. Akan tetapi terlalu melindungi bisa membuat anak menjadi tidak mandiri dan selalu bergantung kepada orang tua untuk menyelesaikan masalahnya. Orang tua perlu menahan diri untuk ikut campur terhadap setiap kesulitan anak. Turun tangan baru diperlukan jika melihat anak sudah tidak sanggup menangani masalahnya sendiri, misalnya ketika berebut mainan dengan teman atau saudaranya sudah menjurus kepada hal yang berbahaya dan melibatkan kontak fisik.

10. Berikan pujian pada anak

Untuk menambah kuatnya mental anak, berikan kepercayaan anak bahwa dirinya bisa melakukan sesuatu dan melatih kemandiriannya, orangtua perlu memberikan pujian atas apa yang sudah berhasil anak lakukan. Cara mendidik mental anak dengan pujian yang secukupnya tentu akan membuat anak merasa percaya diri bahwa ia bisa berusaha dan berhasil dalam usahanya.

WINDA OKTAVIA

Baca: 3 Tips untuk Orang Tua Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Pandemi Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

7 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

8 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

10 hari lalu

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya dengan sang kekasih, Jessica Ledon pada Senin, 18 Maret 2024. Foto: Instagram/@davidguetta
Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya bersama sang kekasih, Jessica Ledon.


Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

11 hari lalu

Ilustrasi tenggelam di sungai/kali. northernstar.com.au
Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

14 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


Pelapor Khusus PBB: Lebih Banyak Anak Tewas di Gaza daripada Konflik Global dalam 4 Tahun

14 hari lalu

Anak Palestina Palestina Yazan Al-Kafarna, yang menderita kelumpuhan otak dan kekurangan gizi, terbaring di tempat tidur di pusat kesehatan Al-Awda di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah di Jalur Gaza selatan 2 Maret 2024. REUTERS/Yasser Qudih
Pelapor Khusus PBB: Lebih Banyak Anak Tewas di Gaza daripada Konflik Global dalam 4 Tahun

Dalam lima bulan, Israel membunuh lebih banyak anak-anak di Gaza dibandingkan dengan total anak yang tewas karena konflik global 4 tahun terakhir


Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

16 hari lalu

Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai kasus satu keluarga lompat dari apartemen bisa disebut pembunuhan pada anak, bukan bunuh diri


5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

17 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

Orang tua selalu mengontrol, menyalahkan, terlalu mengkritik, mengabaikan. Berikut tanda-tanda Anda hidup dengan orang tua toxic.