TEMPO.CO, Jakarta - Banyak mitos mengenai cuci muka, mulai dari lokasi, durasi, hingga hal-hal lain. Agar tidak bingung, cek juga faktanya.
Berikut 10 mitos yang diungkap para pakar dermatologi, seperti dikutip dari Insider.
Baca Juga:
Tidak boleh cuci muka di kamar mandi
Meskipun beberapa orang berpikir mencuci muka tidak boleh menjadi bagian dari rutinitas mandi, sebenarnya ini bisa menjadi hal baik selama berhati-hati, kata Shasa Hu, dokter kulit dan salah satu pendiri layanan konsultasi perawatan kulit BiaLife.
"Saat mencuci muka di kamar mandi, kabut hangat dari pancuran mendorong pengelupasan kulit lebih dalam dan membuka sumbatan pori-pori," jelas Hu.
Dia mengatakan selama tidak menggunakan air panas atau sabun yang mengandung bahan tak aman, mencuci muka saat mandi akan menghemat waktu, air, dan membersihkan lebih dalam untuk mempersiapkan kulit beristirahat dari rutinitas perawatan kulit.
Cuci muka dua kali sehari
Dokter kulit yang berbasis di New York, Hadley King mengatakan, perlu atau tidaknya mencuci muka dua kali sehari tergantung pada jenis kulit dan apa yang perlu dibersihkan. Jenis kulit kering atau sensitif boleh dibersihkan sekali di malam hari, tetapi kulit berminyak mungkin mengharuskan Anda untuk membersihkan setidaknya dua kali sehari. Namun, bila selesai latihan yang berkeringat atau memakai riasan tebal, sebaiknya cuci muka setelahnya atau sebelum tidur.
"Membersihkan wajah sebelum tidur umumnya disarankan tidak hanya untuk menghapus riasan, tetapi juga menghilangkan kotoran dan polusi yang menumpuk di kulit saat siang hari," kata King.
Partikel-partikel itu dapat menyebabkan kerusakan oksidatif dan berkontribusi pada kerusakan kolagen dan kerutan.
"Jika menggunakan produk kulit semalaman yang meninggalkan residu atau lapisan pada kulit, maka Anda mungkin perlu membersihkan wajah di pagi hari juga," tutur King.
Produk efektif jika wajah terasa sedikit terbakar
Pendapat "Tidak ada rasa sakit, tidak ada keuntungan" tak berlaku untuk perawatan kulit, kata dokter kulit sekaligus pendiri merek perawatan DERMAdoctor, Audrey Kunin.
"Ketika kulit terbakar atau teriritasi oleh bahan perawatan kulit, maka mengganggu lapisan asam pelindung kulit, yang dapat menyebabkan sensitivitas kulit lebih lanjut dan bahkan infeksi kulit," tuturnya.
Namun, asam tertentu dan retinoid dengan resep dapat menghasilkan sedikit sensasi terbakar atau reaksi pengelupasan sampai kulit menyesuaikannya. Secara umum, gejala ini mereda saat pergantian sel diseimbangkan kembali oleh bahan aktif. Bila tidak yakin apakah reaksi kulit terhadap suatu produk normal atau tidak, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter kulit sebelum melanjutkan penggunaan.
Cuci muka dengan sabun dan air sudah cukup
Sabun batangan biasa adalah untuk membersihkan hal-hal biasa. Sabun konvensional akan menghilangkan minyak alami, mengganggu pH kulit, dan merusak penghalang kulit. Inilah yang kemudian menyebabkan kulit kering dan iritasi, ungkap Rachel Nazarian, dokter kulit yang berbasis di New York.
Sebagai gantinya, cucilah wajah dengan pembersih lembut tanpa pewangi yang menawarkan pembersihan mendalam kulit unik.
Gosok dengan sikat pembersih cara terbaik untuk pembersihan menyeluruh
Berlawanan dengan kepercayaan populer, menggosok dengan waslap atau alat mekanis tidak akan menghilangkan minyak atau polimer rias pada permukaan kulit.
"Seiring waktu, kulit merespons pengelupasan mekanis yang agresif dengan memproduksi lebih banyak minyak, yang dapat menyebabkan penyumbatan," kata Hu.
Scrubber mekanis bahkan dapat menyebabkan celah mikroskopis pada kulit yang dapat meningkatkan risiko reaksi alergi atau iritasi kulit. Saat harus menggosok, sebaiknya gunakan kain yang lembut atau pembersih pengelupasan yang lembut.
Berjerawat karena tidak mencuci muka setiap hari
Meskipun menjaga kulit tetap bersih pasti membantu mencegah jerawat, ada faktor lain seperti genetika dan hormon yang dapat menyebabkan jerawat, menurut King.
"Jika memiliki kulit berminyak dan rawan jerawat, maka pori-pori tersumbat dan berjerawat bisa lebih banyak jika tidak mencuci muka secara teratur," katanya.
Tetapi, jika kulit tidak terlalu berminyak atau mudah berjerawat, tidak mencuci muka setiap hari tidak akan membuat berjerawat.
Tidak boleh gunakan waslap untuk keringkan wajah
Mengeringkan wajah dengan waslap hanya bisa menjadi masalah dalam dua situasi. Pertama, jika kain terkontaminasi bakteri, ragi, atau jamur, dan kedua jika kain sangat abrasif menyebabkan iritasi. Namun, King mengatakan biasanya akan baik-baik saja menggunakan kain bersih di wajah bila mengeringankannya dengan lembut tanpa menggosok.
Tidak perlu hapus riasan sebelum cuci muka
Beberapa orang percaya pembersih dapat menghilangkan riasan dan membersihkan kulit dalam satu gerakan. Tetapi Hu sangat merekomendasikan menghapus riasan dulu sebagai langkah pertama dari rutinitas perawatan kulit.
"Makeup memiliki pigmen, pengawet, mineral, dan logam yang seringkali dapat menyumbat pori-pori jika dibiarkan terlalu lama dan mencegah penetrasi produk perawatan kulit. Sangat penting untuk menghapus riasan sebagai langkah pertama dalam rutinitas malam hari," tutur Hu.
Cuci wajah hanya dengan tisu riasan sudah cukup
Meskipun menghapus riasan harus menjadi langkah pertama dari rutinitas malam hari, seharusnya bukan satu-satunya langkah, terutama bila menggunakan tisu penghapus riasan, kata Nazarian.
"Tisu pembersih menghilangkan sebagian besar bakteri, kotoran, dan minyak, tetapi juga meninggalkan jejak residu. Hal ini berpotensi menyebabkan jerawat dan kelenjar yang terinfeksi, terutama di sekitar kelopak mata dan bulu mata," katanya.
Pembersihan wajah yang tepat membutuhkan pembilasan berbasis air agar benar-benar bersih.
Tidak perlu cuci tangan sebelum cuci muka
Bahkan jika tangan tidak terlihat atau terasa kotor, yang terbaik adalah selalu mencucinya sebelum menyentuh wajah Anda, menurut Hu.
"Kebanyakan orang sering menggunakan tangan untuk mengetik atau mengemudi, dan bakteri serta bahan kimia pada permukaan ini dapat menyebabkan iritasi atau infeksi kulit dan mata, terutama pada orang yang rentan terhadap eksim," jelasnya.
Baca juga: Dokter Kulit: Tetap Rutin Cuci Muka Meski di Rumah Saja