TEMPO.CO, Jakarta - Lansia menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam menerima vaksin COVID-19. Tetapi, tak semua dari kalangan tersebut bisa divaksin, misalnya kelompok lansia renta atau rapuh.
Spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Lazuardhi Dwipa, mengatakan keputusan ini terkait aspek keamanan. Kasus di Norwegia sekitar pertengahan Januari 2021 menyebut 33 orang berusia 75 tahun ke atas yang meninggal setelah menerima vaksin COVID-19 dari PfizerBioNtech termasuk renta. Kondisi renta atau frailty sudah menjadi masalah kesehatan yang bisa menganggu kualitas hidup para lansia, apalagi di masa pandemi COVID-19.
Dampak buruk renta antara lain membuat lansia bergantung pada orang lain dan meningkatkan kerentanan pada suatu penyakit sehingga berujung kualitas hidup yang buruk. Di sisi lain, berbeda dari vaksin lain seperti pneumonia yang sudah lebih awal dan banyak diteliti, vaksin COVID-19 dikeluarkan dalam kondisi gawat darurat. Penelitian pun dilakukan dalam skala kecil, walau sudah memenuhi kriteria validitas penelitian sehingga sah.
"Tetapi, yang diteliti lansia sehat. Belum ada penelitian khusus lansia dengan multikomorbid, apalagi renta. Ada laporan di Norwegia kematian pasien lansia setelah divaksin. Memang jumlahnya tidak signifikan tetapi karena ini vaksin baru maka menjadi perhatian. Dan setelah diselidiki pemerintah Norwegia, yang meninggal lansia renta," jelasnya.
Belakangan setelah dipelajari, ternyata tidak ada hubungan langsung antara vaksin COVID-19 dengan kerentaan. Walau begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan setiap negara memperhatikan kondisi populasi renta karena vaksin bisa menimbulkan efek samping atau KIPI. Selain masalah keamanan, efektivitas vaksin yang menurun pada lansia renta juga menjadi pertimbangan.
Oleh karena itu, merujuk aspek manfaat yang menurun dan keamanannya yang belum diketahui pasti, PERGEMI pun menyarankan penundaan vaksinasi COVID-19 pada lansia renta.
"Pada pasien renta, KIPI ringan seperti demam, stres ringan, bisa jatuh pada berat. Prinsip kehati-hatian, makanya kami sarankan ditunda dulu. Kecuali nanti banyak penelitian yang menunjukkan ini aman," ujar Lazuardhi.
#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker
Baca juga: Sering Tak Jelas, Kenali Gejala Pneumonia pada Lansia