TEMPO.CO, Jakarta - Berbicara di depan orang banyak atau umumnya disebut pidato atau kata sambutan memerlukan persiapan yang matang, tak jarang seseorang akan mengalami demam panggung saat pidato karena kurangnya persiapan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan melakukan pidato, baik secara materi maupun mental. Selain itu, mengetahui siapa audiens atau pendengar juga akan membantu keberhasilan sebuah pidato.
Nah berikut ini persiapan penting yang perlu dilakukan sebelum berpidato di depan orang banyak, agar tidak demam panggung, dilansir dari berbagai sumber.
Tujuan dari sebuah pidato adalah pidato yang memberikan pengaruh atau dampak, persiapan sebelum berpidato merupakan kunci keberhasilan sebuah pidato yang baik. Ibarat gunung es, biarkan pendengar atau audiens hanya mengetahui keberhasilan pidato, sementara pengorbanan waktu dan tenaga yang Anda lakukan cukup menjadi rahasia Anda.
1. Siapkan naskah pidato
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan naskah pidato, ada tiga landasan untuk setiap pidato atau presentasi: yaitu pembicara, subjek dan penonton atau audiens. Cobalah membuat naskah dengan pertanyaan-pertanyaan berikut;
Subjek:
a) Apa yang Anda ketahui tentang subjek?
b) Mengapa Anda berbicara tentang itu?
c) Keahlian apa yang Anda miliki?
d) Wawasan apa yang dapat Anda bagikan dengan audiens? Dll
Audiens:
a. Apa yang diketahui oleh audiens tentang subjek?
b. Apakah mereka menyukai subjeknya?
c. Apakah mereka takut akan hal itu?
d. Apakah mereka bosan dengan itu?
e. Bagaimana subjek yang relevan untuk penonton? Dll.
Pembicara:
a. Apa yang Anda ketahui tentang audiens?
b. Apa yang mereka ketahui tentang Anda?
c. Apakah Anda memiliki otoritas atas mereka?
d. Apakah mereka memiliki otoritas atas Anda? Dll
Setelah membuat naskah dengan rumusan tersebut, selanjutnya Anda perlu memikirkan situasi saat berbicara nantinya, karena hal ini dapat mempengaruhi analisis Anda terhadap naskah yang telah dibuat. Sama seperti cuaca dapat berubah dari hari ke hari, begitu juga situasi berbicara dapat berubah untuk pembicara atau audiens. Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk ditanyakan ketika berpikir tentang situasi berbicara:
a. Apakah ini saat-saat menyenangkan atau masa sulit?
b. Bagaimana situasi mempengaruhi subjek presentasi, jika sama sekali?
c. Apakah situasinya akan mempengaruhi pengiriman Anda?
d. Apa yang akan terjadi – untuk Anda dan audiens – jika presentasinya berjalan dengan baik?
e. Apa yang akan terjadi jika itu buruk? Dll
Ketika Anda memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini, tinjau naskah yang Anda buat dan tambahkan atau mengubahnya seperlunya.
2. Tujuan pidato
Sebelum Anda berpidato, tetapkan terlebih dulu apa tujuan Anda? Apa yang Anda ingin audiens lakukan ketika pidato Anda berakhir? Beberapa tujuan yang mungkin untuk presentasi bisnis:
a. Anda ingin orang berinvestasi dalam suatu proyek.
b. Anda ingin orang mengambil tindakan.
c. Anda ingin orang mengetahui informasi tertentu.
d. Anda ingin membawa perubahan di perusahaan.
Terkadang pembicara hanya ingin audiens untuk mengetahui sesuatu dan itu baik-baik saja. Tetapi pidato yang paling berhasil adalah yang mempengaruhi orang untuk bertindak. Jika Anda bisa mendapatkan audiens untuk mengambil tindakan nyata, Anda akan membuat dampak.
Tuliskan tujuannya sebagai berikut: “Di akhir presentasi, saya ingin penonton...” Berikan beberapa pemikiran. Ingatlah bahwa tujuannya harus jelas dan realistis. Audiens perlu tahu apa yang harus mereka lakukan, dan mereka harus dapat melakukannya.
3. Pesan utama pidato
Komponen dalam pidato adalah, pembicara, audiens, media atau tempat, pesan dan dampak. Pidato harus dibangun berdasarkan pesan utama. Tidak apa-apa untuk memiliki lebih dari satu pesan utama, tetapi usahakan paling banyak hanya dua atau tiga saja pesan utama. Semakin banyak pesan yang Anda miliki, semakin rumit pembicaraan Anda.
Semakin banyak pembicaraan yang rumit, semakin kecil kemungkinannya orang akan mengingatnya. Terlalu sering, presentasi mengoceh, membuat penonton bingung dan jenuh dengan apa intinya.
Pikirkan tentang apa yang Anda inginkan audiens untuk diingat bahkan jika mereka melupakan segala sesuatu yang telah Anda katakan. Kemudian, buat kesimpulan pidato Anda dalam satu atau dua kalimat lengkap. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membantu Anda menemukan kesimpulan dari apa yang ingin Anda katakan. Ketika Anda dapat menyingkat pidato atau presentasi Anda menjadi satu atau dua kalimat, pesannya akan mudah Anda ingat dan akan tersampaikan dengan jelas kepada audiens.
4. Persiapan mental
Selain menyiapkan naskah dengan matang, persiapan mental juga perlu dilakukan, apalagi jika Anda belum pernah atau jarang melakukan pidato di depan orang banyak. Berikut poin-poin penting persiapan mental untuk berpidato, dilansir dari romelteamedia.com.
a. Santai, atasi rasa gugup dengan menarik nafas panjang atau dalam, menggerakkan badan, berdiri tegak layaknya tentara berbaris dengan bahu dan dada yang tegap, lalu cobalah untuk tersenyum.
b. Kenali ruangan, datang ke lokasi lebih awal agar merasa familiar dengan ruangan tempat berpidato dikakukan. Jadikan seakan-akan ruang adalah ruangan Anda sendiri.
c. Kenali audiens, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mengenali audiens juga diperlukan untuk kesiapan mental. Kenali karakteristiknya, latar belakangnya, minatnya, dan saat berpidatodilakukan, pandang audiens layaknya orang yang sangat Anda kenal.
d. Pahami materi, senjata utama Anda saat lakukan pidato adalah materi, percuma jika Anda hanya menulisnya, pelajari, dalami, dan pahami materi pembicaraan sebaik mungkin. Lakukan riset jika perlu. Anggaplah Anda yang paling tahu, dan yang terpenting jangan pernah berpidato mengenai masalah yang Anda tidak paham.
HENDRIK KHOIRUL MUHID