Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Macam Kecerdasan yang Perlu Anda Tahu

Reporter

image-gnews
Ilustrasi otak. Pixabay
Ilustrasi otak. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemahaman yang baik tentang berbagai jenis kecerdasan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana kecerdasan. Hal ini menunjukkan ada berbagai potensi dan kapasitas untuk pertumbuhan yang belum sepenuhnya dieksplorasi oleh kita.

Kecerdasan sering kali digambarkan dengan matematika dan sains, atau tes IQ dan algoritma yang rumit. Orang-orang yang dianggap memiliki kecerdasan tinggi biasanya dihargai dan sering dianggap sebagai orang yang bisa menyelesaikan hal-hal rumit dan kompleks.

Apa itu kecerdasan, apakah hanya ada satu jenis? Bagaimana jika kita tidak pandai matematika tetapi brilian dalam bahasa, apakah itu bisa dikatakan tidak cerdas? Atau apakah kita hanya membutuhkan cara yang berbeda untuk membingkai sesuatu saat belajar?

Inilah pertanyaan yang dijawab oleh psikolog Harvard, Howard Gardener, dalam bukunya tahun 1983, Frames of the Mind: The Theory of Multiple Intelligences. Gardener menjelaskan orang tidak memiliki kapasitas intelektual yang ditetapkan tetapi lebih banyak jenis kecerdasan, misalnya sorang bisa cerdas di musik tetapi buruk dengan angka.

Dalam bukunya, Gardener berpendapat pandangan psikometri tradisional mengukur kecerdasan terlalu sempit dan mereka tidak mungkin menangkap semua kemampuan dan bakat yang dimiliki orang. Dia menyatakan tidak lengkap menilai kecerdasan orang dengan satu atau dua faktor saja. Berikut sembilan jenis kecerdasan menurut Gardener, dilansir dari Sazap.edu.

Kecerdasan naturalistik
Pernahkah kita memperhatikan bagaimana beberapa orang dapat membuat sesuatu tumbuh? Terhubung dengan hewan secara mudah dan beberapa orang benar-benar nyaman ketika berada di alam. Kecerdasan naturalistik menggambarkan orang yang peka terhadap alam. Mereka menikmati berada di luar, memelihara dan menjelajahi lingkungan. Orang dengan kecerdasan naturalistik sangat peka terhadap perubahan di alam dan lingkungan sekitar.

Kecerdasan bermusik
Tidak semua orang menyukai alam bebas. Sebaliknya, beberapa orang secara alami tertarik pada musik. Orang dengan kecerdasan musikal umumnya lebih sensitif terhadap suara dan sering menangkap suara-suara yang biasanya tidak disadari oleh orang lain. Mereka memiliki ritme yang sangat baik dan kemampuan untuk mengenal nada-nada dengan mudah. Mereka juga cenderung suka memainkan alat musik atau menjadikan musik sebagai profesi.

Kecerdasan logika-matematika
Dari semua, kecerdasan logika-matematika yang paling mirip dengan apa yang biasanya dikaitkan dengan kecerdasan umum. Orang dengan jenis kecerdasan ini sangat baik dalam matematika dan sangat menyukai angka. Mereka dapat mengenali pola dengan mudah dan mengerjakan proses dengan cara yang logis. Mereka memiliki keterampilan serta penalaran yang sangat baik. Orang dengan kecerdasan logika-matematika yang tinggi sering tertarik pada permainan yang melibatkan strategi dan pemecahan teka-teki.

Kecerdasan eksistensial
Banyak yang senang menjalani keseharian dalam hidup, orang-orang dengan kecerdasan eksistensial tingkat tinggi sering berpikir lebih dalam tentang kejadian sehari-hari. Mereka mengajukan pertanyaan yang mirip dengan mengapa kita ada di sini, apa gunanya semua ini? Mereka sering kali merupakan pemikir filosofis yang mendalam. Mereka memiliki kapasitas untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang lebih besar dari diri sendiri. Kecerdasan eksistensial sering disebut kecerdasan spiritual atau moral.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecerdasan interpersonal
Apakah kita memiliki kemampuan alami untuk bergaul dengan baik dengan orang lain? Apakah kita pandai membaca orang dan situasi sosial? Jika ini masalahnya, kemungkinan besar kita memiliki tingkat kecerdasan interpersonal yang tinggi. Orang dengan jenis kecerdasan ini pandai membaca isyarat verbal dan nonverbal, serta pandai menentukan suasana hati. Mereka mudah merasakan empati. Seringkali jenis kecerdasan ini dapat ditemukan pada para pemimpin, politisi, pekerja sosial, dan psikolog.

Kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik merupakan jenis kecerdasan yang paling banyak dimiliki oleh manusia. Ini melibatkan kemampuan untuk berpikir dalam kata-kata dan menggunakannya untuk membuat diri dipahami. Orang dengan kecerdasan linguistik tinggi sangat pandai menuangkan perasaan dan pikiran ke dalam kata-kata agar orang lain dapat memahaminya. Mereka tertarik pada kegiatan seperti membaca, menulis, dan berbicara di depan umum.

Kecerdasan kinestetik-jasmani
Orang-orang yang memiliki kecerdasan kinestetik-jasmani yang tinggi memiliki kepekaan waktu yang sangat baik dan koordinasi antara pikiran-tubuh yang hebat serta keterampilan motorik. Mereka mampu menggunakan tubuh untuk menyampaikan perasaan dan ide, serta sebagai hasilnya menyukai hal yang berkaitan dengan gerakan dan pikiran, seperti tarian, olahraga, atau kedokteran. Mereka menggunakan tubuh untuk memecahkan masalah dan menciptakan sesuatu yang berarti.

Kecerdasan intra-pribadi
Apakah kita memahami pikiran, perasaan, dan emosi sendiri? Dapatkah kita menggunakan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari? Jika ini masalahnya, kita mungkin memiliki kecerdasan intra-pribadi yang tinggi. Kecerdasan interpersonal mengacu pada pemahaman tentang diri sendiri dan kondisi manusia secara keseluruhan. Meskipun memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang emosi sendiri, mereka cukup pemalu. Filsuf, pemimpin spiritual, psikolog, dan penulis biasanya memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi.

Kecerdasan spasial
Kecerdasan spasial didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertimbangkan hal-hal dalam tiga dimensi. Orang dengan kecerdasan spasial tinggi umumnya sangat kreatif dan biasanya memiliki imajinasi yang jelas, kemampuan artistik yang tinggi, dan penalaran spasial yang sangat baik. Orang-orang ini sering disebut sebagai picture smart dan dapat ditemukan dalam profesi seperti arsitektur, desain, dan membaca peta.

Teori Gardener telah menjadi topik banyak diskusi dan kritik dari para psikolog. Banyak yang merasa definisi kecerdasannya terlalu luas, tidak hanya mewakili keterampilan dan bakat dan kecerdasan itu sendiri. Kurangnya penelitian empirisnya juga dipertanyakan. Meskipun demikian, teori kecerdasan gandanya masih berguna bagi guru dan pengasuh yang menghargai pandangan yang lebih holistik tentang perkembangan anak.

Baca juga: Manfaat Main Catur sejak Kecil, Otak Lebih Tajam dan Terasah

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

17 jam lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

7 hari lalu

Amphitheater and Green Area Smart Campus STIN. koran.tempo.co
Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.


Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

25 hari lalu

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF
Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.


Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

45 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.


Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

45 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri


Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

25 Februari 2024

Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

Perbedaan mendasar antara perundungan dengan bercanda yakni pada niat atau intensi pelaku kepada korban. Begini penjelasannya.


Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

24 Februari 2024

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

Psikolog Klinis Wiwit Puspitasari menjelaskan ciri-ciri anak bisa menjadi korban bullying dan pelaku bullying.


Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

24 Februari 2024

Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

Psikolog pendidikan anak, Yanti Suryatiningsih menjelaskan cara yang dapat dilakukan orang tua mencegah bullying adalah melatih self control anak.