TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas seperti belakangan ini membuat tubuh rentan kekurangan cairan. Akibatnya, dehidrasi pun menggangu kesehatan.
Melansir dari brit.co, spesialis pengobatan darurat dan fungsional wanita yang berbasis di California, Amerika Serikat, Elke Cooke, mengungkapkan dehidrasi itu berbahaya. Bahkan, dehidrasi memiliki gejala buruk yang harus diwaspadai. Cooke mengingatkan air sangat penting bagi tubuh namun sering dilupakan dalam rekomendasi diet.
Baca Juga:
"Enam puluh persen dari tubuh adalah air yang bertindak sebagai energi, pelarut, reaktan, pembawa nutrisi dan produk limbah beracun, pengatur suhu, pelumas, dan peredam kejut," katanya.
Menurut Cooke, gejala dehidrasi hanya bisa tahan sehari. Bila selama tiga hari dibiarkan semua sistem tubuh akan macet dan bahkan terhenti. Agar tidak dehidrasi, aturan umum yang baik adalah minum air setengah dari berat badan atau memeriksa warna urine. Urine yang normal sebagian besar harus jernih atau dengan semburat kuning daripada oranye gelap. Cooke juga memaparkan tanda-tanda dehidrasi seperti berikut.
Kabut otak
Apakah saat ini merasa lelah berlebihan, mudah marah, sulit fokus di tempat kerja, atau merasa sangat frustrasi? Dehidrasi bisa jadi penyebabnya. Dehidrasi ringan berhubungan dengan hanya 1-2 persen dari penurunan berat badan pada orang dewasa. Itu berarti dehidrasi dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam fungsi kognitif seperti kewaspadaan, konsentrasi, dan memori jangka pendek.
Berat badan naik
Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tidak mendapatkan cukup air dapat menjadi penyebab kenaikan berat badan. Cooke menjelaskan air adalah elemen penting untuk membantu menjaga jalur detoksifikasi dalam tubuh, terutama ginjal dan usus. Hidrasi membantu buang air besar secara teratur, yang pada gilirannya membantu menghilangkan racun.
"Akumulasi racun akan meningkatkan peradangan dan penambahan berat badan. Hidrasi sama dengan detoksifikasi," kata Cooke.
Gas dan kembung
"Untuk menghasilkan 7 liter cairan pencernaan setiap hari, kita perlu minum cukup air,” ujar Cooke. Tanpa cairan, kemampuan sistem pencernaan akan terbatas karena tidak bisa memecah secara efektif protein dan lemak. Pada saluran pencernaan, hal itu akan menyebabkan kembung karena partikel makanan yang tidak tercerna lebih besar, kemudian, dimetabolisme oleh bakteri usus tertentu daripada diserap ke dalam sirkulasi tubuh untuk nutrisi.
Sakit maag
Perut menghasilkan lapisan lendir yang tebal untuk melindungi lapisannya dari cairan asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan. Oleh karena itu, dehidrasi kronis mencegah produksi lendir normal dan meningkatkan risiko sakit maag.
Baca juga: Memahami Overhidrasi, Efek Berlebih Mengonsumsi Air Bagi Kesehatan