TEMPO.CO, Jakarta - Rumah harus rutin dibersihkan. Semakin bersih lingkungan tempat tinggal, semakin sehat penghuninya. Namun ada beberapa kebiasaan yang tanpa disadari justru tidak baik bagi kesehatan, bukan membersihkan justru mendatangkan banyak sumber penyakit.
Melansir dari brit.co, berikut kebiasaan buruk di rumah yang menimbulkan penyakit.
Membiarkan piring di wastafel
Kadang-kadang merendam alat makan bisa menjadi upaya untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Misalnya, sengaja menumpuk piring setelah dipakai pada westafel berisi air namun justru memicu bakteri. Menurut para peneliti di Universitas Arizona, 50-80 persen bakteri yang menyebabkan penyakit bawaan makanan dikembangbiakkan di rumah.
Wastafel dapur biasanya menyimpan lebih banyak bakteri berbahaya daripada toilet atau bahkan tempat sampah. Jadi, merendam piring dalam waktu lama bukan hal yang tepat. Untuk meminimalkan patogen, bersihkan wastafel sesering mungkin dan cuci piring sesegera mungkin setelah digunakan.
Tidak mengganti atau membersihkan spons
Benda yang lebih buruk daripada wastafel dapur adalah spons cuci piring. Satu studi yang dilakukan di Jerman menemukan spons mengandung hingga 54 miliar mikroba per sentimeter persegi dan itu bukan jenis bakteri yang ramah karena varietasnya bisa membuat sakit. Para peneliti di USDA melaporkan spons untuk pencuci piring yang sudah kering terdapat 99,999 persen mikroba berbahaya. Agar lebih aman, cukup ganti spons lebih sering, terutama jika mulai berbau.
Mengabaikan debu
Dari semua jenis kotoran yang menumpuk di rumah, debu yang paling berbahaya. Lapisan yang hampir tidak terlihat di bagian atas rak tentu saja tidak sedap dipandang. Jika dibiarkan, debu rumah tangga dapat menimbulkan risiko kesehatan yang mengejutkan. Para peneliti di Universitas George Washington menemukan debu dalam ruangan menyimpan sekitar 45 bahan kimia beracun yang terkait dengan kanker, gangguan endokrin, dan toksisitas reproduksi. Peneliti merekomendasikan untuk membersihkan penumpukan dengan kain lembab secara teratur.
Tidak mencuci kuas makeup
Ini adalah tugas yang menjengkelkan tetapi membersihkan alat rias sepadan dengan usaha. Kuas kotor tidak hanya dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan lebih banyak jerawat tetapi juga dapat berisiko terkena infeksi yang mengganggu, seperti mata merah atau bakteri menakutkan seperti staph.
Sayangnya, sebuah jajak pendapat pada 2015 menunjukkan 22 persen wanita tidak pernah membersihkan aplikator riasan. Para ahli merekomendasikan untuk membersihkan kuas alas bedak dan concealer seminggu sekali, alat rias mata dua kali sebulan, dan yang lain sebulan sekali. Cuci kuas makeup dengan air dan sabun lembut atau pembersih kuas.
Membiarkan kekacauan
Kekacauan kecil seperti barang-barang yang berantakan adalah bagian dari kehidupan rumah tangga yang normal. Tetapi, jika dibiarkan akan mencapai titik yang benar-benar mempengaruhi kesehatan mental. Pertimbangkan sejenak bagaimana perasaan ketika dikelilingi oleh terlalu banyak hal seperti kecemasan, beban, dan terjebak saat rumah berantakan.
Jangan menunda untuk langsung membersihkan rumah dan menata yang berantakan agar tidak timbulkan emosi yang cukup negatif. Penelitian menunjukkan kekacauan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, yang berpotensi menyebabkan ketidakbahagiaan, stres, dan depresi. Untuk pandangan yang lebih sehat, tetap perhatikan berapa banyak barang yang diizinkan untuk menumpuk di ruangan.
Baca juga: Petunjuk Kondisi Kesehatan yang Tampak dari Lidah