Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenis Penyakit yang Membutuhkan Asupan Antibiotik, Infeksi Virus Tak Perlu

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)
Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak salah kaprah dalam penggunaan antibiotik di masyarakat. Terutama antibiotik yang dijual bebas, mereka yang menggunakan harus tahu betul apa dan bagaimana mengkonsumsi obat tersebut.

Direktur Promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Imran Agus Nurali mengatakan penggunaan antiobiotik hanya untuk infeksi bakteri dan sebaiknya jangan membeli sendiri, kecuali berdasarkan resep dokter. "Jangan pula memberikan antibiotik sisa kepada orang lain," kata Imran dalam diskusi 'Kemitraan Sektor Swasta dan Peran Masyarakat dalam Mempromosikan Penggunaan Antibiotik Secara Rasional dan Tuntas' pada Kamis, 10 Juni 2021.

Imran menjelaskan, antibiotik tidak dapat membunuh virus atau mikroba lain, seperti jamur parasit dan protozoa. Penggunan antibiotik juga berpotensi bahaya jika tidak sesuai kebutuhan klinis. Adapun sejumlah penyakit yang dipicu oleh infeksi bakteri dan membutuhkan antibiotik, antara lain demam tifoid, meningitis, tuberkulosis atau TBC, infeksi paru seperti pneumonia. Juga difteri, infeksi saluran pencernaan, seperti disentri, infeksi saluran kemih, gonore atau kencing nanah, dan sifilis.

ilustrasi obat (Pixabay.com)

Konsumsi antibiotik juga harus sesuai dosis dan umumnya selama lima hari, tergantung dari kondisi penyakit. Imran melanjutkan, pentingnya pengetahuan dan kehati-hatian dalam mengkonsumsi antibiotik supaya tidak terjadi resistensi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Resistensi antibiotik merupakan kondisi saat bakteri bertahan hidup dari serangan antibiotik. Artinya, bakteri yang menginfeksi dan memicu penyakit sudah 'kebal' dengan antibiotik dikonsumsi. Dalam sejumlah kasus, menurut Imran, kondisi resistensi antibiotik membuat pasien susah disembuhkan dan membutuhkan perawatan yang cukup lama. Akibatnya, tentu biaya berobat yang lebih tinggi.

Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan petunjuk dokter, kata Imran, menjadi salah satu penyumbang terbesar angka resistensi antimikroba atau AMR di dunia kesehatan. Data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menunjukkan penggunaan antibiotik meningkat 91 persen secara global.

Konsumsi antibiotik juga bertambah sampai 165 persen di negara-negara berkembang sepanjang tahun 2000 sampai 2015. Dengan begitu, resistensi antimikroba atau AMR menjadi satu dari sepuluh ancaman kesehatan global yang berbahaya. "Itu sebabnya penting mengadvokasi dan mengedukasi masyarakat tentang konsumsi antibiotik," kata Imran.

Baca juga:
5 Bahan Antibiotik Alami Termasuk Madu dan Bawang Putih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

42 menit lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


5 Tips Menghindari Dehidrasi saat Berpuasa

4 jam lalu

ilustrasi menyiram air untuk mengurangi dampak dehidrasi. Shutterstok
5 Tips Menghindari Dehidrasi saat Berpuasa

Dehidrasi saat puasa tetap dapat dicegah, salah satunya dengan penuhi kebutuhan cairan di dalam tubuh agar tetap seimbang.


8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

1 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.


Cegah Batu Ginjal dengan Diet Mediterania dan Perbanyak Makan Jeruk

8 hari lalu

Batu ginjal.
Cegah Batu Ginjal dengan Diet Mediterania dan Perbanyak Makan Jeruk

Batu ginjal merupakan akumulasi mineral dan garam yang terbentuk di ginjal. Mengubah pola makan bisa mencegah terbentuknya batu ginjal.


Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

10 hari lalu

Ilustrasi pisang. Freepik.com/KamranAydinov
Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

Australia dan Selandia Baru mengizinkan petani menanam pisang transgenik yang tahan jamur. Pisang menjadi menu saat simulasi makan siang gratis.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

11 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

20 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

Spesialis penyakit dalam menyebut pentingnya mewaspadai fase kritis pada pasien demam berdarah dengue (DBD). Perhatikan tiga fase berikut.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

20 hari lalu

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

22 hari lalu

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

25 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.