Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Counterblaste to Tobacco, Undang-Undang Pertama Pengendalian Tembakau di Dunia

Reporter

image-gnews
Counterblaste to tobacco, aturan mengenai pengendalian tembakau pertama di dunia pada 1604. Foto. Dok. JStor
Counterblaste to tobacco, aturan mengenai pengendalian tembakau pertama di dunia pada 1604. Foto. Dok. JStor
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Regulasi mengenai pengendalian tembakau ternyata bukan kegiatan baru di masyarakat modern. Kerajaan Inggris pada abad ke-17 sudah mengeluarkan aturan mengenai pelarangan merokok. Raja James I menerbitkan panduan bernama Counterblastr to Tobacco pada 1604.

“James membuat risalah itu karena dia berpandangan bahwa merokok itu adalah sesuatu hal yang menjijikkan, bau, berbahaya bagi otak dan paru-paru, dan menimbulkan asap yang mengganggu,” Ridhwan Fauzi, kandidat doktor dalam bidang Manajemen dan Kebijakan Kesehatan Universitas Chulalongkorn, Thailand kepada Tempo melalui pesan Whatsapp, Jumat, 11 Juni 2021.

Bahkan, kata dia, Raja James memiliki kesadaran untuk melindungi perokok pasif. Dia berpendapat, seorang istri perokok  harus memilih apakah ia ikut merokok atau hidup dalam siksaan seumur hidupnya. “Pilihannya sama-sama enggak enak dan jadi korban,” ucapnya.

Ridhwan menuturkan, selain Raja James I dari Inggris, pada 1633, Sultan Murad IV, penguasa Kekaisaran Ottoman, yang memberlakukan larangan merokok di daerah kekuasaannya. “Tapi larangan itu kemudian dicabut oleh penerusnya, yakni Sultan Ibrahim Mad pada 1647,” ujarnya.   

Iwan, 27 tahun, tengah melipat daun tembakau saat panen di kawasan dataran tinggi Kiarapayung, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, 27 Februari 2021. Petani tembakau sendiri mengecam kenaikan tarif cukai rokok 12,5 persen yang berimbas pada daya serap tembakau di pasar setelah pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau rata-rata tertimbang sebesar 12,5% pada 1 Februari 2021. TEMPO/Prima Mulia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara terpisah, pengajar Kebijakan Kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka atau Uhamka, Deni Wahyudi Kurniawan menuturkan, meski banyak penguasa dulu yang benci terhadap tembakau, pada akhirnya mereka tidak bisa membuat pelarangan secara total. “Banyak kerajaan yang malah membuat monopoli perusahan tembakau karena kecanduannya, tembakau menjadi komoditas yang gampang menghasilkan uang,” ujarnya.

Salah satunya dilakukan oleh Raja James I sendiri. Meski membenci rokok, ia juga memerintahkan koloni Inggris di Amerika untuk menanam tembakau. “Makanya ada tembakau Virginia, itu asalnya dari situ,” kata master International Development Studies dari Ohio University ini kepada Tempo, Jumat, 11 Juni 2021.

Dilema inilah, kata Deni, yang masih dialami pengambil kebijakan di masa modern. Meski mereka sadar betapa berbahaya konsumsi dan peredaran tembakau, namun godaan mendapatkan penghasilan dari penjualan tembakau membuat mereka ragu melarang konsumsi rokok secara total. “Jadi, jangan heran kalau hingga kini upaya pengendalian tembakau masih menghadapi jalan terjal,” ucapnya.  

Baca juga: Tren Perokok Dunia, dari yang Dulu Banyak dari Negara Maju, Kini Sebaliknya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

1 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

2 hari lalu

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

4 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

6 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

10 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

10 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

13 hari lalu

Sekitar 2 Ribu WNI di Inggris menghadiri acara perayaan Idulfitri di KBRI London pada 10 April 2024. Sumber: dokumen KBRI
2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

Meski cuaca terasa dingin dengan kisaran 7C, WNI di Inggris dan Irlandia tetap antusias merayakan Idulfitri.


Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

14 hari lalu

Umat Muslim menghadiri salat Idul Fitri yang menandai akhir Ramadan, di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Tua Yerusalem, 10 April 2024. REUTERS/Ammar Awad
Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 10 April 2024 diawali oleh penolakan Inggris untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel.