Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macam Gangguan Mata yang Jadi Gejala Diabetes

Reporter

image-gnews
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah di belakang mata, yang dikenal sebagai retinopati diabetik. Kasus ini terjadi karena gula darah yang tinggi.

Retinopati diabetik awalnya dimulai dengan gejala yang tidak terlalu terlihat. Namun, kerusakan tersebut kemudian akan semakin berkembang. Pembuluh darah yang rusak akan mengakibatkan retina tidak mendapatkan aliran darah yang cukup sehingga dapat berfungsi dengan normal. Sedangkan dilansir dari Mayo Clinic, tahap retinopati diabetik menjadi indikasi pembuluh darah baru tidak terbentuk di bagian belakang mata.

Menurut Badan amal Diabetes UK, tahapan retinopati diabetik dimulai dari retinopati latar belakang, non-proliferatif, proliferatif, dan makulopati diabetes. Dalam tahapan retinopati latar belakang, penglihatan tidak atau belum berpengaruh secara signifikan. Namun jika kadar gula darah akan terus meningkat, maka kondisinya akan terus berlanjut ke tahap berikutnya.

Mayo Clinic menjelaskan pada awal gejala muncul, penglihatan menjadi kabur, terganggu, dan berfluktuasi. Bukan hanya itu, orang yang memiliki komplikasi diabetes juga melihat garis atau bintik di penglihatan. Dalam retinopati diabetik, pembuluh darah yang rusak dapat menutup pasokan darah ke retina sehingga tumbuhnya pembuluh darah baru yang abnormal.

Jika pembuluh darah abnormal ini bocor ke dalam zat bening yang mengisi bagian tengah mata dapat menimbulkan penumpukan di bola mata. Penumpukan yang terkumpul di bola mata dapat mengakibatkan kerusakan saraf dan mengganggu pesan yang dikirim dari mata ke otak atau disebut dengan glaukoma, sehingga menyebabkan kebutaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk pencegahan, dilansir dari Express, berikut enam masalah mata yang menunjukkan tanda gula darah tinggi.

-Bintik-bintik atau garis gelap mengambang di penglihatan
-Penglihatan kabur
-Penglihatan berfluktuasi
-Penglihatan warna terganggu
-Area gelap atau kosong dalam penglihatan
-Kehilangan penglihatan
-Retinopati non-proliferatif

Sedangkan jika kondisi sudah cukup parah atau mengalami gejala di atas, lebih baik segera diobati, dan memeriksakan diri ke dokter spesialis mata.

Baca juga: Waspadai Diabetes pada Anak Obesitas, Simak Saran Ahli Gizi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

10 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

10 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

12 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

14 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

16 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

18 hari lalu

Ilustrasi jus apel. Freepik.com/Rawpixel.com
Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

Manfaat meminum jus apel tentu tak sesehat memakan buahnya, apalagi jus dalam kemasan. Berikut pendapat pakar diet.


Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

19 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

Tak sekadar beraktivitas fisik, olahraga saat berpuasa Ramadan juga ada ketentuannya. Kapan waktu yang tepat dilakukan?


Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

Spesialis penyakit dalam mengatakan konsumsi makanan saat Lebaran perlu memperhatikan kebutuhan kalori tubuh, terutama penderita diabetes.


Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

19 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.