Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Umum Penderita Prader-Willi Syndrome, Apa Penyebabnya?

Reporter

image-gnews
Oki Setiana Dewi bersama putranya, Sulaiman Ali Abdullah. Foto: Instagram
Oki Setiana Dewi bersama putranya, Sulaiman Ali Abdullah. Foto: Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Melansir Prader Willi Syndrome Association, Prader-Willi Syndrome (PWS) ialah kelainan genetik yang terjadi pada sekitar satu dari setiap 15.000 kelahiran. Anak yang dilahirkan dengan PWS memiliki gejala termasuk, tangan dan kaki kecil, skoliosis, toleransi rasa sakit yang tinggi, apraksia atau dispraxia bicara dan gangguan tidur.

Umumnya penderita PWS memiliki beberapa gejala yang dapat dikenali, dan terbagi dalam dua jenis, gejala saat bayi dan dewasa. Dilansir Mayoclinic, gejala PWS pada bayi dapat meliputi:

  • Fitur wajah yang berbeda, anak-anak dengan PWS dilahirnya dengan mata berbentuk almond, kepala yang menyempit ke pelipis, mulut melengkung ke bawah dan bibir atas yang tipis.
  • Bayi dengan PWS tampak sangat lelah, sehingga merespon rangsangan dengan buruk, sulit bangun dan menangis lemah.
  • Memiliki alat kelamin yang kurang berkembang.
  • Tidak dapat menghisap dengan benar, sehingga mungkin bayi mengalami kesulitan makan dan mengalami kekurangan berat badan.

Sementara itu, dari berbagai sumber, gejala PWS pada anak-anak dan orang dewasa umumnya meliputi:

  • Kemampuan berbicara terlambat, seperti tidak mampu melafalkan kata dengan baik.
  • Terlambat berdiri dan berjalan, sebab perkembangan motoriknya terhambat.
  • Bertubuh pendek dan tungkai kecil, lengkungan tulang belakang tidak normal, dan gangguan penglihatan.
  • Selalu merasa lapar, sehingga mengalami kenaikan berat badan.
  • Otot kecil dengan tinggi kadar lemak tubuh.
  • Perkembangan organ seksual terhambat, sehingga terlambat mengalami pubertas.
  • Gangguan perilaku, seperti keras kepala, mudah marah, perilaku obsesif kompulsif, serta gangguan kecemasan.
  • Gangguan tidur, tidak sensitif rasa sakit, kesulitan memecahkan masalah, berpikir dan belajar.

Menurut National Organization for Rare Disorders, Prader-Willi Syndrome terjadi karena kelainan yang mempengaruhi gen tertentu di lengan panjang proksimal kromosom 15. Kelainan ini biasanya hasil dari kesalahan acak (sporadis) dalam perkembangan sel telur atau sperma, tetapi kadang-kadang akibat faktor keturunan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Anak Bungsu Oki Setiana Dewi Idap Penyakit Langka Prader-willi syndrome, Apa itu?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

2 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

3 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

7 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

9 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

18 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

21 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

27 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

29 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

30 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.