TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum. Makan buah-buahan dapat membantu mengurangi risiko hipertensi. Beberapa buah sangat baik dikonsumsi untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Buah-buahan yang dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi adalah jeruk. Jeruk bali dan lemon memiliki efek menurunkan tekanan darah tinggi karena kaya vitamin dan mineral sehingga dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi. Penelitian juga menunjukkan minum jus jeruk dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Selain itu, jeruk telah menunjukkan sifat antihipertensi. Sebuah studi acak menyatakan dari 22 pasien sehat berusia 18-59 menunjukkan setelah minum jus jeruk 500 ml per hari tekanan darah menurun. Jus jeruk Bali juga memiliki banyak khasiat yang bermanfaat dan merupakan sumber vitamin C serta antioksidan yang baik. Studi menunjukkan jika dibandingkan degan jus jeruk lain, jus jeruk bali menghasilkan penurunan tekanan arteri rata-rata yang lebih besar daripada jus jeruk biasa.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan buah-buahan dapat membantu mengelola tekanan darah melalui berbagai mekanisme. Selain jeruk, pisang juga dikenal sebagai sumber potasium yang baik. Delima juga merupakan buah yang mengandung banyak mineral esensial. Menurut Healthline, delima dapat mengandung sekitar 666 mg potasium, dibandingkan 422 mg dalam pisang berukuran sedang.
Jeruk bali. ANTARA/Dedhez Anggara
Penelitian yang diterbitkan di US National Library of Medicine National Institutes of Health mencatat pola makan dengan mengonsumsi buah-buahan telah menunjukkan kemanjuran juga dalam mengendalikan tekanan darah, hal ini karena mekanisme buah dan sayuran dapat membantu mengelola tekanan darah bervariasi sesuai kandungan kalium, flavonoid, polifenol, dan serat.
Healthline menyatakan delima adalah buah yang sangat sehat karena merupakan sumber potasium yang baik. NHS juga merekomendasikan untuk tidak merokok, karena dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung. Jika mulai menerapkan gaya hidup sehat, kita akan melihat perbedaan dalam tekanan darah.
Baca juga: Pesan Dokter buat Penderita Hipertensi yang Ingin Main Bulu Tangkis
