TEMPO.CO, Jakarta - Makanan beku sangat mudah ditemukan. Selain murah, makanan ini juga praktis dan bisa bertahan lama, cocok buat orang zaman sekarang yang ingin serba instan dan cepat.
Meski terbilang mudah dimasak, mengonsumsi makanan beku secara berlebihan dapat membawa dampak buruk untuk tubuh. Berikut enam efek samping berbahaya dari makanan beku.
Diabetes
Salah satu bahan makanan beku agar tetap segar adalah pati. Pati ini juga menambah rasa dan tekstur pada makanan. Namun, pati pada dasarnya adalah polimer glukosa. Jika memiliki kecenderungan terkena diabetes atau riwayat keluarga penyakit ini, sebaiknya hindari godaan untuk mengonsumsi makanan beku.
Penyakit jantung
Makanan beku kaya lemak trans, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan juga berkontribusi pada penyumbatan arteri. Lemak trans meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat) dan juga menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Tekanan darah naik
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), lebih dari 70 persen natrium berasal dari makanan olahan dan siap saji seperti makanan beku. Makan terlalu banyak natrium dapat meningkatkan tekanan darah, membuat berisiko lebih tinggi terkena stroke.
Otot hancur
Kebanyakan makanan beku memiliki kalori yang rendah, bahkan bisa jauh di bawah jumlah kalori per makanan yang direkomendasikan oleh ahli gizi. Ketika tidak mendapatkan cukup energi dari makanan berarti Anda menyakiti tubuh.
“Tubuh akan mulai mengorbankan otot, karena otot lebih sulit dipertahankan secara metabolik,” kata ahli diet Kimberly Gomer, dikutip dari U.S. News & World Report.
Sakit kepala dan pembengkakan tenggorokan
Beberapa penelitian menunjukkan aditif yang ditimbulkan oleh makanan beku berpotensi membuat sakit kepala, uvula membengkak, dan menyebabkan berkeringat di seluruh tubuh.
Kanker
Ini adalah potensi bahaya lain dari makanan beku. Sebuah studi menyimpulkan makan makanan beku, khususnya daging, dapat menyebabkan kanker pankreas. Sebuah penelitian menemukan hot dog dan sosis beku meningkatkan risiko terkena kanker lebih dari 65 persen.
Baca juga: Bisnis Makanan Beku Makin Tokcer saat Pandemi, 5 Faktor Unggulnya...
