Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Fobia Reptil, Jangan Sekali-kali Penderita Ophidiophobia Melihat Ular

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ular piton. Reuters
Ilustrasi ular piton. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Takut atau fobia reptil mungkin hal yang wajar, namun ophidiophobia menunjukkan reaksi yang berlebihan diidentifikasi perilaku fobia. Maka jenis fobia apakah itu?

Fobia hewan reptil seperti ular atau yang disebut ophidiophobia. Fobia ini membuat penderitanya saat menghindari segala hal yang berkaitan dengan ular, mulai dari gambar, video atau hewan itu langsung.

Reaksi yang ditunjukan penderita ophidiophobia ketika dihadapkan dengan hal yang ditakutinya seperti gemetar, kesulitan bernapas, peningkatan denyut jantung, berkeringat dingin, mual hingga pingsan.

Maka jika mengetahui seseorang sebagai penderita ophidiophobia jangan pernah sekali-kali mencoba menunjukan ular dalam bentuk apapun sebab hal tersebut tidak baik. Risiko akibat perilaku di atas semakin  dapat menghantui penderita, malah justru menimbulkan keadaan depresi. Hal ini berhubungan langsung terhadap coping strategi yang tidak tepat,  membahayakan penderita juga berakibat kepanikan di lingkungan sekitarnya.

Jika seseorang menunjukkan reaksi berlebihan terhadap ular seperti yang dijelaskan di atas sebelumnya, bisa dicurigai menderita ophidiophobia. Namun perlu diingat untuk menentukan statusnya seseorang perlu melewati serangkaian tes dengan tenaga medis yang berkopeten. Selain itu fobia turut miliki tingkatan mulai dari yang ringan sampai berat.

Biasanya untuk perawatannya sendiri bisa dilakukan dengan perbagai cara seperti melakukan pendekatan disertai memberi gambar, video tentang Ular. Pada tahap pengobatan ini, penderita akan mendiskusikan perasaannya terhadap apa yang dilihatnya dengan pendampingnya.

Pada cara yang lain. Penderita ophidiophobia akan diusahakan melihat ular asli. Walaupun dilihatkan asli, namun hal ini dilakukan secara bertahap. Seperti penderita melihat ularnya di balik kandang yang tembus pandang.

Selanjutnya ada tahap cognitive behavioral therapy (terapi perilaku kognitif), yaitu terapi yang tujuannya pemecahan masalah langsung yang membantu seseorang mengubah cara pandangnya terhadap masalah tersebut.

Kemudian yang paling terakhir, adalah jenis  Obat-Obatan. Jenis obat-obatan yang digunakan ada banyak, namun umumnya menggunakan  penghambat Pelepasan Serotonin (SSRIs), nantinya mempengaruhi suasana hati.  Selanjutnya ada penghambat Beta (Beta Blockers) digunakan saat timbul rasa cemas, berdebar, ketakutan yang efeknya membantu jantung lebih normal. Jenis obat Benzodiazepine yang sifatnya sedatif ini berguna sebagai penenang, dan menjadi pilihan untuk mengatasi fobia berat

Menurut Diagnostic and Statical Mental Disorder (DSM IV), pembagian  fobia digolongkan 2 jenis, yaitu fobia spesifik dan fobia sosial. Jika mengacu pada DSM 1V tersebut, maka ophidiophobia atau fobia reptil termasuk ular tergolong jenis fobia spesifik yaitu golongan fobia terhadap binatang (misalkanfobia fobia tikus, anjing atau binatang berbulu lebat).

TIKA AYU

Baca: Ayu Ting Ting Takut Kucing, Fobia ini Disebut Ailurofobia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

10 hari lalu

Pekerja di peternakan Ular piton yang membudidayakan ular untuk diambil dagingnya di Asia Tenggara. Newscientist/Dan Natusch
Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

Studi mengukur pertumbuhan hampir 5000 ular piton jenis Malayopython reticulatus (sanca kembang) dan Python bivittatus (sanca Burma) selama setahun.


Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

22 hari lalu

Ilustrasi terapi bekam. shutterstock.com
Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.


Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

38 hari lalu

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?


Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

41 hari lalu

Ilustrasi hipnoterapi atau hipnosis 2 biji. shuttertock.com
Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

Hipnosis bisa digunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit atau kecemasan, bisa juga membantu mengubah perilaku berbahaya. Optimalkah hasilnya?


5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

52 hari lalu

Terapis membimbing seorang anak yang tengah menjalani terapi di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 27 Februari 2020. Rumah sakit ini melayani terapi bagi anak-anak usia 4-10 dan 10-19 tahun yang membutuhkan penanganan psikiater, khususnya anak-anak usia 4-10 tahun yang mengalami masalah dengan kemampuan berbicara dan kurangnya kemampuan untuk berinteraksi secara sosial. Kecanduan gadget adalah salah satu penyebab meningkatnya depresi, autisme, bipolar, psikosis, dan anti sosial.  TEMPO/Prima Mulia
5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

Untuk membantu meningkatkan kemampuan anak, ada sejumlah terapi yang bisa dilakukan.


Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

57 hari lalu

Geophilus hades, atau lipan dari neraka. Live Science
Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

Saat musim hujan, rumah bisa dimasuki hewan.


Putin Murka, Ejek Eropa Russophobia Pada Peringatan Perang Dunia II

28 Januari 2024

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama konferensi pers tahunannya di Moskow, Rusia 14 Desember 2023. Alexander Zemlianichenko/Pool via REUTERS
Putin Murka, Ejek Eropa Russophobia Pada Peringatan Perang Dunia II

Putin marah kepada negara-negara Eropa. Ia mengatakan Eropa fobia terhadap warga Rusia.


Identifikasi Ular Endemik di Sekitar Danau Towuti, Tim Peneliti Perlu Waktu 16 Tahun

27 Januari 2024

Spesies ular air Hypsiscopus indonesiensis dari Danau Towuti, Sulawesi Selatan. (Dok.BRIN)
Identifikasi Ular Endemik di Sekitar Danau Towuti, Tim Peneliti Perlu Waktu 16 Tahun

Spesies ular air yang baru diidentifikasi itu dinamakan Hypsiscopus indonesiensis.


Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Sejumlah pegiat literasi membaca buku saat kampanye #RuangBacaJakarta didalam Kereta MRT, Jakarta, Minggu, 8 September 2019. Kampanye ini merupakan gerakan MRT Jakarta untuk mendorong minat baca dan dan menjadikan membaca bagian dari gaya hidup masyarakat kota. TEMPO/Muhammad Hidayat
Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.