TEMPO.CO, Jakarta - Pernah tidur tapi seolah sadar, tapi berat membuka mata, badan tidak bisa digerakkan sama sekali. Orang menyebutnya ketindihan hantu. Kondisi semacam itu sering dikaitkan dengan fenomena mistis, bahasa ilmiahnya sleep paralysis memang sangat menggangu penderitanya. Baik secara fisik maupun psikisnya. Tidur yang menjadi waktu istirahat tubuh dan pikiran manusia jadi menyeramkan dan memicu traumatis. Kondisi lumpuh dan tertekan saat ketindihan memang mengancam kenyamanan.
Jika sering mengalami fenomena ketindihan hantu ini, ada beberapa cara untuk mengatasi dan meringankan sleep paralysis yang bisa diterapkan, seperti berikut.
Pertama atur pola tidur. Hal paling utama memicu sleep paralysis adalah kualitas tidur yang tidak baik. Tentukan waktu tidur setidaknya 6 hingga 8 jam tiap malamnya. Begitu setiap harinya.
Sebelum tidur, atur posisi yang nyaman, jangan telentang. Banyak penelitian menyebutkan bahwa risiko terkena sleep paralysis karena posisi tidur telentang. Pilihlah posisi terbaring atau menyamping atau justru tengkurap.
Jika perlu lakukan meditasi. Metode ini dipercaya mampu merelaksasikan otot dan pikiran. Paling penting bisa mengurangi tekanan di otat dan dada juga halusinasi saat tidur. Selain itu, meditasi dapat membuang pikiran negatif pemicu kesehatan mental serta memperburuk kualitas tidur.
Tips selanjutnya kurangi konsumsi minuman berkafein. Pasalnya terlalu banyak mengonsumsi minuman jenis ini akan membuat susah tidur dan selalu cemas sehingga memicu stress. Selain minuman ini, minuman beralkohol juga harus dihindari. Karena akan mengganggu kualitas tidur. Sebaiknya ganti dengan meminum segelas air putih menjelang tidur.
Dan, agar tak mengalami sleep paralysis atau ketindihan, siapkan ruangan yang nyaman untuk tidur. Sediakan kasur dan bantal yang empuk, bersih dan nyaman. Jangan menonton apalagi bermain gawai setidaknya 30 menit sebelum tidur. Lalu atur cahaya dan suara seminim mungkin.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Baca: Pemicu Sleep Paralysis Bukan Mahluk Halus, Tapi 5 Hal ini
