TEMPO.CO, Jakarta - Cotton bud adalah gumpalan kapas kecil yang dilekatkan pada gagang kecil yang biasa digunakan untuk membersihkan telinga. Penggunaan cotton bud bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa, melainkan juga anak-anak. Cotton bud dipercaya sebagai alat yang aman untuk membersihkan telinga dari kotoran. Selain digunakan untuk membersihkan kotoran telinga, cotton bud juga umum digunakan sebagai kebutuhan dandan.
Namun, tahukah Anda bahwa telinga memiliki mekanisme pembersihan alami? Serumen yang berfungsi untuk membersihkan liang telinga dikeluarkan ketika rahang kita mengunyah makanan. Sayangnya, tidak banyak masyarakat yang tahu akan hal ini. Ketidaktahuan masyarakat menyebabkan praktik penggunaan cotton bud sering kali dilakukan. Padahal, pemakaian cotton bud dapat berdampak buruk bagi telinga.
Baca juga:
Penggunaan cotton bud dapat mendorong kotoran yang sudah bercampur dengan serumen makin dalam ke lubang telinga. Jika hal ini sering terjadi, akan ada penumpukan yang menyebabkan infeksi pada telinga. Infeksi yang dapat ditimbulkan dari penggunaan cotton bud secara terus-menerus adalah otitis eksterna.
Otitis eksterna adalah infeksi pada saluran telinga luar. Selain itu, ada gangguan yang bernama serumen obsturan. Semua infeksi dan gangguan ini disebabkan karena kerapnya penggunaan cotton bud. Jika terjadi penyumbatan hingga infeksi, pendengaran dapat terganggu dan akan mempengaruhi berbagai aktivitas manusia. Parahnya, ada juga kasus gendang telinga yang berlubang diakibatkan penggunaan cotton bud.
Lalu, bagaimana cara membersihkan telinga tanpa cotton bud? Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk membersihkan telinga dengan aman. Selain membiarkan telinga melakukan pembersihan secara alami, berikut usaha yang dapat Anda lakukan untuk menjaganya tetap bersih.
Pertama, tetes telinga. Tetes telinga adalah larutan yang membantu mengencerkan atau melarutkan kotoran telinga. Larutan ini dapat dipakai lima hingga sepuluh tetes selama dua kali sehari selama empat hari.
Kedua, irigasi telinga. Irigasi telinga biasa dilakukan dokter, sehingga orang-orang yang ingin dibersihkan telinganya dapat pergi ke klinik terdekat. Metode ini menggunakan spuit dan air hangat yang dipancarkan ke lubang telinga dengan berhati-hati.
Ketiga, pembuangan secara manual. Metode yang satu ini dipraktikkan oleh ahli dengan instrumen khusus. Bantuan dokter atau ahli yang menangani telinga dapat menurunkan tingkat risiko infeksi.
Merawat anggota tubuh kita memang sesuatu yang harus dilakukan. Namun, alangkah lebih baik jika dilakukan dengan cara yang benar dan tidak menimbulkan kerusakan yang lebih lanjut. Cotton bud memang alat yang mudah ditemui dan mudah untuk dipakai, tetapi belum tentu aman untuk kesehatan telinga.
DINA OKTAFERIA
Baca juga: Bahaya Membersihkan Telinga Anak dengan Cotton Bud