TEMPO.CO, Jakarta - Harga tanah yang semakin melambung menjadi momok tersendiri, terutama bagi pasangan muda saat ini. Kalangan milenial dianggap tidak mampu membeli rumah, karena harga rumah yang saat ini tidak sebanding dengan pendapatan mereka, belum lagi gaya hidup yang boros.
Saat ini, perbankan berlomba-lomba menawarkan produk Kredit Pemilikan Rumah atau KPR kepada milenial bahkan generasi Z. Program tersebut menjadi harapan bagi pasangan milenial untuk membeli rumah sejak dini.
Menurut Vice President Consumer Loans Bank Mandiri, selama periode Januari hingga September 2020 lalu, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit perumahan mencapai Rp. 4,1 triliun. Pencapaian sebesar ini ditopang oleh debitur kalangan milenial mencapai 70 persen.
Skema KPR seolah menjadi harapan bagi pasangan muda dengan penghasilan pas-pasan, tetapi ingin sekali membeli rumah.
Berikut tips membeli rumah melalui KPR yang disarankan untuk dilakukan, terutama bagi pasangan muda yang masih awam dengan sistem kredit ini:
1. Persiapkan Investasi Dana Untuk Uang Muka Rumah
Sebagai langkah awal, penting untuk pasangan muda terlebih dahulu berkomitmen membuat program membeli rumah ini. Mulailah membuka rekening khusus untuk program membeli rumah.
Jangan campurkan rekening ini dengan rekening untuk sehari-hari. Jumlah setoran awal pun tidak usah terlalu banyak, sebaiknya sesuaikan dengan kemampuan rumah tangga pasangan.
Jika target pembelian rumah dalam satu hingga tiga tahun ke depan, maka simpanlah dana tabungan pembelian rumah di instrumen investasi rendah untuk meminimalisir risiko.
Hindari penempatan dana di instrumen tinggi imbal hasil karena risikonya pun juga tinggi karena jangka waktu menabung cenderung pendek. Risiko pasar yang terjadi dalam waktu dekat tentu bisa saja mempengaruhi imbal hasil investasi.
2. Pahami Terlebih Dahulu Kondisi Finansial
Sebelum melakukan pengajuan KPR, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan pihak bank. Hitunglah dengan seksama berapa besaran DP dan cicilan per bulan yang harus kamu bayar.
Jika di atas 50 persen, tandanya, nilai utang telah melebihi nilai aset. Hal ini jelas menunjukkan ketidaksehatan finansial. Perbaikilah terlebih dulu rasio ini sebelum untuk Kamu pasangan muda sebelum mengajukan KPR.
Jika rasio utang adalah di bawah 50 persen, kemungkinan bank akan menerimanya. Bank atau lembaga pemberi kredit mungkin saja menyetujui pengajuan KPR dengan nominal cicilan 50 persen dari penghasilan bulanan. Namun cicilan rumah yang ideal maksimal adalah 35 persen dari penghasilan.
3. Pertimbangkan Besaran Uang Muka
Saat ini Bank Indonesia atau BI telah memberi kewenangan kepada pihak bank dalam ketentuan besar uang muka. Jika memiliki dana lebih, memaksimalkan uang muka dapat memperkecil jumlah angsuran setiap bulannya. Lalu jangan lupakan soal panjang tenor atau jangka waktu pelunasan kredit, karena ini juga akan mempengaruhi jumlah angsuran.
4. Hindari Jebakan Bunga Rendah
Pahami terlebih dahulu bunga KPR. Terdapat dua jenis suku bunga KPR yakni tetap atau fix dan mengambang atau floating. Perbedaan antara keduanya, yaitu bunga fix merupakan suku bunga yang nilainya dipatok tetap pada tingkat tertentu selama berjalannya masa kredit.
Sedangkan bunga floating adalah bunga yang kemungkinan akan semakin meningkat atau berubah-ubah sesuai aturan suku bunga acuan Bank Indonesia. Maka dari itu, diperlukannya kehati-hatian dengan maraknya penawaran KPR murah berbunga rendah.
Selain itu, ada penawaran KPR dengan bunga fix rendah tapi dalam jangka waktu pendek. Hal ini tidak menjadi jaminan nantinya cicilan KPR akan lebih murah, karena misalnya ketika cicilan dua tahun pertama dengan bunga fix, pada tahun ketiga diharuskan untuk membayar cicilan dengan bunga floating. Maka bunga KPR rendah diawal bukanlah solusi.
Cara yang jauh lebih baik dan menguntungkan yaitu pilihlah produk KPR yang memberikan suku bunga rendah dengan masa hitungan bunga fix yang panjang seperti KPR CIMB Niaga Xtra Ringan dengan bunga 6,65 persen fix untuk 5 tahun. Maka dari itu, pasangan millennial bisa menikmati cicilan murah, fix lima tahun.
5. Ajukan KPR Bersubsidi
Jika tidak memungkinkan untuk mengumpulkan uang muka untuk membeli rumah melalui KPR, karena penghasilan yang rendah atau di bawah 4 juta rupiah, bisa juga mengajukan pinjaman Kredit Pemilikan Rumah Subsidi. Fasilitas ini memang sengaja diadakan oleh pemerintah guna membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR untuk mendapatkan rumah.
Jika kamu sudah menetapkan rumah yang akan dibeli, sekarang waktunya persiapkan dokumen-dokumen yang kamu perlukan sebagai syarat pengajuan KPR dan segera masukkan permohonan pengajuan KPR ke beberapa bank sekaligus, dengan demikian memungkinkan peluang pengajuan KPR mu di setujui oleh bank makin besar. pilihlah bank yang memberi KPR dengan plafond tertinggi, bunga terendah dan masa kredit terlama. Hal tersebut bertujuan untuk memperingan kamu untuk membayar cicilan jika nanti anda sudah membelinya.
WILDA HASANAH
Baca juga: Ini Panduan Agar Cicilan KPR Berjalan Lancar