TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia atau IDI menyarankan Kementerian Kesehatan memantau pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Kondisi di mana rumah sakit rujukan Covid-19 dan Rumah Sakit Darurat Covid-19 atau Wisma Atlet sudah penuh, maka mereka yang positif Covid-19 dan bergejala ringan sebaiknya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Ketua Pengurus Besar IDI, Adib Khumaidi mengatakan, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah tetap membutuhkan pemantauan. Dia mengusulkan pemerintah menerapkan regulasi nasional dengan sisten telemedisin atau pengawasan kesehatan dari jarak jauh melalui teknologi.
"Dengan begitu, masyarakat tahu kapan harus datang ke fasilitas kesehatan atau cukup menjalani isolasi mandiri di rumah," kata Adib Khumaidi dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 25 Juni 2021. Sistem pemantauan kesehatan berbasis teknologi ini, menurut dia, membantu masyarakat memahami konsep isolasi mandiri, sehingga penanganan pasien Covid-19 yang bergejala berat dapat ditangani dengan optimal.
Sistem telemedisin juga harus terpantau oleh tenaga medis. Dengan begitu, apabila terjadi keluhan atau pasien mengalami kondisi yang mulai berat, petugas kesehatan dapat mengambil keputusan lebih lanjut. Dokter yang memantau lewat layanan telemedisin isolasi mandiri juga bisa memberikan penanganan atau resep khusus bagi pasien Covid-19.
Adib berharap metode ini mampu mengurangi jumlah pasien Covid-19 yang datang ke fasilitas kesehatan. Yang penting, masyarakat memahami langkah-langkah yang bisa dilakukan dari rumah saat mengalami gejala atau ketika terpapar Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
"Telemedisin ini berguna untuk memantau supaya jangan sampai masyarakat tidak mengetahui kondisinya, tiba- tiba sudah mengalami sesak napas yang tergolong gejala berat," kata Adib. "Atau datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi desaturasi (penurunan kapasitas paru- paru."
Untuk diketahui, tingkat keterisian fasilitas kesehatan atau Bed Occupancy Rate (BOR) di level puskesmas maupun rumah sakit saat ini sudah kelebihan kapasitas. Terutama di DKI Jakarta dan Jawa Barat, kasus Covid-19 melonjak dan pasien meluber di rumah sakit.
Adib memastikan IDI mendukung jika pemerintah menerapkan pemantauan lewat teknologi atau telemedisin untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di rumah.