TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar istilah sleep apnea? Sebenarnya, apa itu sleep apnea? Sleep apnea merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi gangguan tidur di mana pernapasan seseorang terganggu saat tidur. Gangguan ini bersifat serius dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius, apabila tak segera diobati. Misalnya seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan masalah jantung.
Sleep apnea yang tak kunjung diobati menyebabkan pernapasan berhenti berulang kali selama tidur. Sehingaa, seseorang mendengkur keras dan kelelahan di siang hari, bahkan jika sudah tidur nyenyak di malam harinya.
Jenis-jenis Sleep Apnea
Mayoclinic menyebutkan bahwa ada tiga jenis sleep apnea. Ketiganya adalah obstruktif, sentral, serta kompleks.
1. Sleep Apnea Obstruktif
Sleep apnea yang satu ini lebih umum daripada 2 jenis lainnya. Sleep apnea obstruktif terjadi sebagai episode berulang dari penyumbatan saluran napas atas yang lengkap atau sebagian selama tidur. Selama episode apnea, diafragma dan otot dada bekerja lebih keras ketika tekanan meningkat untuk membuka jalan napas. Pernapasan biasanya dilanjutkan dengan terkesiap keras atau sentakan tubuh. Hal ini dapat mengganggu tidur jead tak nyenyak, mengurangi aliran oksigen ke organ vital, serta menyebabkan ketidakteraturan irama jantung.
3. Sleep Apnea Sentral
Pada jenis sleep apnea ini, jalan napas tak tersumbat, akan tetapi otak gagal memberi sinyal pada otot untuk bernapas. Hal ini diakibatkan oleh ketidakstabilan di pusat kendali pernapasan. Apnea sentral berhubungan dengan fungsi sistem saraf pusat.
3. Sindrom Sleep Apnea Kompleks
Jenis yang satu ini juga dikenal sebagai apnea tidur sentral yang muncul dengan pengobatan. Sindrom sleep apnea kompleks terjadi ketika seseorang memiliki gangguan sleep apnea obstruktif dan sentral.
Siapa yang Dapat Mengalami Sleep Apnea?
Kebanyakan, gangguan ini menyerang pria dibanding wanita. Namun, sleep apnea sejatinya dapat menyerang siapa saja. Melansir Clevelan Clinic, sleep apnea terjadi pada sekitar 25 persen pria dan hampir 10 persen wanita.
Sleep apnea dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, termasuk bayi dan anak-anak. Namun, lebih sering terjadi pada orang-orang berusia di atas 50 tahun dan memiliki kelebihan berat badan.
ANNISA FEBIOLA
Baca juga: Mudah Mengantuk, Awas Gejala Obstructive Sleep Apnea