Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Terlalu Sering Terpapar Hoaks bagi Otak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti apa efek yang akan ditimbulkan kepada seseorang jika terus menerus terpapar hoaks atau informasi yang salah? Psikiater Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, dr. Gina Anindyajati, Sp.KJ, mengatakan secara kognitif akan semakin malas menyaring berita dan mudah mempercayai sesuatu yang familiar atau bisa karena biasa.

"Karena kita biasa mendengar hal yang tidak benar dan ini didengar banyak orang juga, misal berita palsu yang viral, maka kita perlahan akan meyakininya sebagai sebuah kebenaran," katanya.

Hal ini, tentu saja membahayakan karena membuat orang menjadi terlena dan terjerumus dalam informasi yang salah sehingga berisiko mengambil keputusan yang tidak tepat dan bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

"Informasi yang masuk ke otak akan diterima oleh saraf otak dan menghasilkan respons tertentu, begitu juga dengan berita palsu. Neurons that fire together, wire together sehingga ketika jalur informasinya hendak diubah akan sulit mengubahnya karena sudah terbiasa, karena individu tersebut tidak memahami itu adalah hal yang salah karena sudah terlalu yakin," jelas psikiater di Angsamerah Institution itu.

Gina membagikan sejumlah langkah yang bisa diambil masyarakat untuk menangkal sebaran hoaks dan berita tidak benar, terutama di masa pandemi yang mungkin masih menimbulkan kepanikan tersendiri di kalangan masyarakat luas. Pertama, penting untuk memusatkan perhatian pada apa yang dibaca, bukan sebagai sambilan atau selewatan saja tapi fokus pada apa yang dilihat, dibaca, dan dipahami.

"Berusaha untuk sadar penuh akan aktivitas yang dikerjakan sehingga juga bisa mengambil keputusan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan berikutnya," ujar Gina.

Selanjutnya bersabar. Menurutnya, ketika akan menyebarkan informasi, usahakan untuk bersabar dan melakukannya dengan perlahan, bukan dalam kondisi terburu-buru. "Pastikan kita telah mengambil waktu untuk memahami apa yang akan kita bagi," imbaunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga menyatakan atau menyampaikan fakta dengan bahasa yang lugas dan sederhana. Bila ada informasi yang hendak disebarluaskan maka gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti dan menampilkan fakta.

"Terakhir adalah melakukan konfirmasi dan pengecekan terhadap fakta. Pastikan kita sudah melakukan pengecekan ulang berkaitan dengan fakta yang akan kita bagikan," jelasnya.

Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga menyediakan informasi klarifikasi terkait hoaks dan disinformasi di situs resminya. Masyarakat cukup membuka laman https://www.kominfo.go.id/ lalu masuk ke menu "Publikasi" dan pilih "Laporan Isu Hoaks".

Tak hanya itu, pemerintah bekerja sama dengan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCEN) pada Januari 2021 membuat situs resmi pencarian kebenaran informasi, yang bisa diakses melalui situs http://s.id/infovaksin. Situs ini merupakan hasil kerjasama dengan KPCEN dan berbagai kementerian, lembaga dan organisasi terkait di Indonesia, dan hadir sebagai pusat (hub) komunikasi publik terintegrasi yang meliputi informasi terkait upaya penanganan COVID-19, vaksinasi COVID-19, serta pemulihan ekonomi nasional.

Lebih lanjut, ada tiga langkah untuk mencari dan membuktikan hoaks. Pertama, pengguna membuka tautan http://s.id/infovaksin, klik "cek & buktikan hoaks". Lalu, masukkan kata/kalimat yang ingin dicari dan klik ikon kaca pembesar/search. Selanjutnya, artikel penjelas hoaks terkait akan muncul dan dapat diakses dan dibaca sesuai fakta.

Baca juga: Pengaruh Hoaks pada Sisi Psikologis Menurut Psikiater

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 2 Minuman Ini Bisa Memicu Kerusakan Otak

16 jam lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Pakar Sebut 2 Minuman Ini Bisa Memicu Kerusakan Otak

Pakar menyebut jus buah dan minuman yang mengandung kafein bisa memicu kerusakan otak. Cek sebabnya.


Kenali Tanda-tanda Stroke pada Wajah

4 hari lalu

Ilustrasi stroke. goredforwomen.org
Kenali Tanda-tanda Stroke pada Wajah

Seseorang yang mengalami stroke mengalami kesulitan dalam menggerakkan bibir atau mata pada satu sisi wajah.


Produk Le Minerale Dituding Terafiliasi Israel, Kemkominfo: Itu Hoaks

5 hari lalu

Produk Le Minerale Dituding Terafiliasi Israel, Kemkominfo: Itu Hoaks

PT. Tirta Fresindo Jaya merupakan perusahaan yang 100 persen Indonesia.


Terpopuler: Jokowi Bagikan 200 Sertifikat Tanah ke Masyarakat Sultra, KCIC Diingatkan Jangan Sampai Pailit

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Seskab Pramono Anung saat Penyerahan secara Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2024.  Presiden Joko Widodo menyiapkan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3.325,1 triliun pada 2024. Dana tersebut akan ditujukan untuk beberapa hal yang menjadi fokus. Dana tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.467,5 triliun dan transfer ke daerah Rp857,6 triliun. Pemerintah juga akan menuntaskan proyek infrastruktur prioritas, percepatan transformasi ekonomi hijau dan dukung reformasi birokrasi serta aparatur sipil negara (ASN). TEMPO/Subekti.
Terpopuler: Jokowi Bagikan 200 Sertifikat Tanah ke Masyarakat Sultra, KCIC Diingatkan Jangan Sampai Pailit

Berita terpopuler bisnis pada 4 Desember 2023 dimulai dari pemberian 200 sertifikat tanah oleh Presiden Jokowi untuk masyarakat di Sulawesi Tenggara.


96 Isu Hoaks Pemilu Ditemukan di Medsos, Kominfo: Terbanyak di Facebook

6 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
96 Isu Hoaks Pemilu Ditemukan di Medsos, Kominfo: Terbanyak di Facebook

Hingga November 2023, Kominfo mengungkap ada 96 isu hoaks terkait Pemilu yang beredar di media sosial.


Tips agar Tak Termakan Hoaks di Masa Kampanye Pemilu 2024

7 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
Tips agar Tak Termakan Hoaks di Masa Kampanye Pemilu 2024

Masyarakat diminta tak terjebak hoaks yang semakin banyak memasuki masa kampanye Pemilu Serentak 2024 dengan cara berikut ini.


Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

11 hari lalu

Shannen Doherty. Instagram.com/@theshando
Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

Shannen Doherty awal tahun ini sempat menjalani pengobatan dan operasi otak


Aiman Witjaksono Minta Bantuan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud Hadapi Kasus Dugaan Ujaran Kebencian

11 hari lalu

Pembawa acara Kompas TV, Aiman Witjaksono, tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus yang dilaporkan oleh Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi Brigadir Jenderal Aris Budiman pada Rabu, 11 Oktober 2017. Tempo/Adam Prireza
Aiman Witjaksono Minta Bantuan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud Hadapi Kasus Dugaan Ujaran Kebencian

Aiman Witjaksono akan diperiksa polisi pada lusa mendatang. Dia meminta bantuan dari tim hukum TPN Ganjar-Mahfud.


Layanan Kesehatan Cepat dengan Informasi Tepat

11 hari lalu

Puskesmas Lameuru di Kabupaten Konawe Selatan, menggunakan akses internet BAKTI Kominfo untuk pelayanannya. (TEMPO/ Lourentius EP)
Layanan Kesehatan Cepat dengan Informasi Tepat

Pasien dapat mengakses informasi melalui jaringan internet terkait penyakitnya.


Sederet Hoax soal Nyamuk Wolbachia yang Perlu Diketahui

12 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Sederet Hoax soal Nyamuk Wolbachia yang Perlu Diketahui

Beberapa informasi yang berkembang di masyarakat tidak selalu akurat dan seringkali terjadi penyebaran hoax tentang Wolbachia. Apa saja?