Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati Mengonsumsi Ikan Buntal, Meskipun Kaya Gizi Tapi Sarat Racun

Reporter

image-gnews
Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ikan buntal. telegraph.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ikan buntal menjadi satu spesies laut yang punya ciri khas jika dibandingkan jenis ikan laut lainya, saat merasa terancam secara sistematis tubuhnya akan mengembang dan tampak mengembang sehingga tampal buntal.

Ikan yang termasuk keluarga Tetraodontidae ini punya kemampuan menggembungkan diri hingga tiga kali besar ukuran tubuhnya, cara seperti ini membuat predator enggan untuk menyantap ikan yang dijuluki berbagai nama seperti puffer fish, blowfish, baloonfish, globefish atau toadfish.

Diketahui ikan buntal ini dapat ditemui di berbagai jenis perairan mulai dari perairan asin hingga perairan tawar misalnya saja Samudera Pasifik maka bukan hal yang aneh jika ikan buntal memiliki adaptasi tingkah laku dan anatomi yang tinggi pada perairan karang.

Selain unik,  Ikan buntal mempunyai nilai gizi yang tinggi. Salah satu negara yang tinggi tingkat konsumsi ikan buntal salah satunya Jepang, seringnya Ikan ini diolah menjadi makanan seperti sushi dan sasami. Walaupun demikian, bukan sembarangan mengolah, perlu keahlian khusus supaya ikan ini aman dikonsumsi.

Bukan tanpa alasan perlu keahlian khusus mengolah ikan buntal, sebab diketahui pada Ikan Buntal terdapat kandungan racun yang disebut tetrodotoksin (TTX). Jenis tetrodoksin merupakan neurotoksin dan belum ada penawar racunnya, maksud neurotoksin adalah racun yang menyerang sel saraf akibatnya memunculkan gejala sulit bernapas, gagal jantung dan beberapa gejala lainnya.

Tingkat kandungan tetrodotoksin yang terdapat ikan buntal seperti yang dikutip dari Jurnal Departemen Teknologi Hasil Perairan Institute Pertanian Bogor (IPB) dijelaskan bahwa dipengaruhi oleh makanannya juga dari kondisi perairannya.

Salah satu jenis ikan buntal yang memiliki racun tingkat tinggi adalah jenisi ikan buntal pisang (Tetraodon lunaris). Diketahui pada jaringan ototnya terdapat  lebih dari 1000 MU/g kandungan racun, di bagian kulit terdapat  100-1000 MU/g kandungan racun sedangkan pada bagian ovari, testis, hati dan usus ikan menjadi  bagian yang paling rendah tingkat  toksisitasnya yakni kurang dari 10 MU/g.

Hal yang sering kali tak diacuhkan oleh masyarakat yakni konsentrasi racun yang akan berkurang seiring setiap proses pencucian, padahla kenyataanya racun jenia Tetrodotoksin adalah racun yang tidak mati meski dibekukan atau dipanaskan. Ini berarti atau justru risiko semakin tersebar mungkin saja dapat terjadi.

Akibat dari peranan tetrodotoksin yang disebut juga sebagai neorotoksin secaralangsung jika dialami aakan menunjukkan gejala keracunan secara bertahap. Gejala keracunan tahap pertama tubuh merasakan mati rasa atau kebas pada area mulut dan bibir.

Gejala Kedua keracunan tubuh akan merasakan kebas dan mati rasa pada bagian wajah, tangan dan kaki, diikuti kondisi kepala pusing sakit kepala dan tubuh serasa melayang. Karena keseimbangan tubuh mulai hilang otot mulai terasa lemas serta lumpuh dan sulit bicara.

Racunan tahap lanjut tubuh dapat merasakan sesak napas, kejang pada beberap waktu berangsur sesak napas semakin berat adanya aktivitas penurunan pada tekanan darah yang berdampak pula pada detak jantung  dilain waktu terjadi risiko pingsan.

Jika pascamengonsumsi ikan buntal menemukan gejala-gejala pada tubuh mesti selalu curiga ada efektivitas dari kandungan tetrodotoksin yang mulai berkerja. Menurut berbagai sumber, racun tetrodotoksin muncul beberapa jam pascakonsumsi, lebih tepatnya diperkirakan antara tiga jam hingga 20 jam pasca makan ikan buntal.

TIKA AYU

Baca: 3 Warga Banyuwangi Tewas Makan Ikan Buntal Cek Kandungannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

11 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Menu Ramadan Genki Sushi Hadirkan Rendang dan Opor dalam Sushi dan Rice Bowl

12 hari lalu

Menu Ramadan Genki Sushi - Chicken Rendang Sushi Rolls. (dok. Genki Sushi)
Menu Ramadan Genki Sushi Hadirkan Rendang dan Opor dalam Sushi dan Rice Bowl

Genki Sushi memadukan cita rasa kuliner Indonesia dengan seni kuliner Jepang


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

17 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

18 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

19 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

20 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.


Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

20 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

KKP mengklaim harga ikan terkendali meski permintaannya meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.


Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

20 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

Tiga orang warga Desa Haria, Saparua, Maluku Tengah meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal


Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

21 hari lalu

Sebuah bus yang membawa staf kedutaan dan anak-anak meninggalkan Kedutaan Besar Rusia di London, Inggris, 20 Maret 2018. REUTERS/Toby Melville
Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

Jumlah diplomat Rusia yang diusir dari negara-negara anggota NATO melampaui seribu orang


Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

22 hari lalu

Ilustrasi vitamin dan suplemen. TEMPO/Subekti
Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

Kenali tanda dan gejala orang keracunan vitamin D agar tak sampai membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.