TEMPO.CO, Jakarta – Kapal Motor Penyeberangan atau KMP Yunicee tenggelam di Selat Bali, Selasa malam, 29 Juni 2021. Kapal tersebut memuat 41 penumpang dan 12 Anak Buah Kapal (ABK). Menurut laporan Tempo, 33 orang berhasil diselamatkan, 6 orang ditemukan meninggal, sementara 14 orang lainnya masih dalam proses pencarian. Kapal tersebut diduga sempat terseret ombak setinggi 4 meter sebelum tenggelam.
Tenggelamnya KMP Yunicee merupakan satu di antara banyaknya kasus kapal tenggelam di dunia. Meskipun demikian, kapal tetap menjadi pilihan transportasi bagi beberapa orang. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar permukaan bumi terdiri dari air. Karena itu, memastikan keamanan kapal penumpang menjadi hal yang penting untuk diketahui.
Salah satu prosedur keamanan kapal yang penting untuk diketahui adalah prosedur penyelamatan ketika kapal tenggelam. Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan ketika kapal tenggelam:
Kenakan pelampung
Pelampung menjadi alat penyelamat yang cukup umum ditemui di kapal penumpang. Meskipun demikian, kesesuaian antara pelampung dengan penggunanya perlu dipastikan kembali. Pastikan bahwa jumlah pelampung di dalam kapal cukup untuk semua penumpang.
Selain itu, pastikan bahwa ukuran pelampung cocok untuk penumpang yang memakainya. Kenyamanan ketika memakai pelampung pun juga perlu menjadi perhatian. Sebab, kenyamanan ketika memakai pelampung membuat penumpang bisa bergerak bebas dan tidak terjerembab ketika berusaha menyelamatkan diri.
Lakukan panggilan darurat
Semua jenis kapal penumpang, pada umumnya, memiliki Very High Frequency (VHF) Radio. VHF Radio ini dapat digunakan untuk melakukan panggilan darurat. Ketika melakukan panggilan darurat, pastikan pesan yang disampaikan jelas. Supaya pesan yang disampaikan jelas, kurangi rasa panik dan tenangkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan panggilan darurat.
Temukan kebocoran
Kebocoran menjadi salah satu penyebab paling umum tenggelamnya kapal. Oleh karena itu, pencarian kebocoran di kapal menjadi salah satu langkah yang bisa dilakukan apabila kapal tenggelam karena kebocoran. Apabila kebocoran telah ditemukan, beberapa benda bisa digunakan untuk menambalnya. Misal, handuk kering, busa yang berada di dalam kursi, hingga pakaian-pakaian yang tidak berguna. Tugas yang satu ini, pada umumnya, dilakukan oleh ABK.
Ambil barang-barang yang perlu diselamatkan
Beberapa barang penting yang perlu diselamatkan, antara lain radio, ponsel, makanan, dan minuman. Jangan lupa untuk membungkusnya dengan plastik atau tas kedap air apabila ada. Barang-barang tersebut akan sangat membantu ketika terkatung-katung di lautan lepas sambil menunggu bantuan.
Berenang ke daratan
Sekalipun mungkin daratan berada sangat jauh dari lokasi tenggelamnya kapal, berenang ke daratan bukanlah hal yang sia-sia untuk dilakukan. Ketika berenang, hindari ombak tinggi dan batu karang yang bisa memperburuk keadaan. Meskipun demikian, berenang menjadi hal yang bisa memperburuk keadaan apabila tenaga telah terkuras habis sebelumnya.
Demikian adalah prosedur yang bisa dilakukan ketika kapal tenggelam. Meskipun kejadian seperti tenggelamnya KMP Yunicee tidak diharapkan untuk terjadi lagi, langkah-langkah untuk menghadapinya di kemudian hari patut untuk diketahui.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga: Puluhan Penumpang KMP Yunicee yang Berhasil Selamat, Telah Dievakuasi