TEMPO.CO, Jakarta - Anemia adalah kondisi di mana seseorang kekurangan sel darah merah sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, yang mengakibatkan penderita anemia mengalami lesu maupun mudah lemah.
Melansir Cleveland Clinic, terdapat beberapa jenis anemia, meliputi anemia akibat kekurangan vitamin B12, anemia akibat kekurangan folat (asam folat), anemia penyakit kronis, anemia aplastik idiopatik, anemia megaloblastik, anemia pernisiosa, anemia vegetarian, anemia mediterania, anemia sel sabit dan anemia thalassemia. Lantas bagaimana kita mengenali gejala anemia?
Gejala-Gejala Umum Anemia
Sebenarnya, gejala dan tanda anemia bisa bervariasi, tergantung dari jenis penyebabnya. Menurut Mayoclinic, jika anemia disebabkan penyakit kronis, maka gejala dan deteksi medis akan tertutup oleh kondisi penyakit yang diderita. Ada pula anemia yang tak menimbulkan gejala, namun beberapa gejala umum anemia bisa termasuk kelelahan, kelemahan, kulit pucat atau kekuningan, detak jantung tidak teratur, sesak nafas, pusing atau sakit kepala ringan, nyeri dada, tangan dan kaki dingin, dan sakit kepala.
Jika anemia semakin parah, gejala mungkin termasuk warna biru pada bagian putih mata, kuku rapuh, keinginan untuk makan es atau non makanan lainnya, pusing saat berdiri, lidah sakit atau meradang, ulkus mulut, pendarahan menstruasi yang tidak normal, dan hilangnya hasrat seksual pada pria.
Sementara itu, kemungkinan penyebab terjadinya anemia menurut Penn Medicine termasuk akibat kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, kekurangan folat, efek obat-obatan tertentu, sistem penghancuran sel darah merah lebih awal dari biasanya (kemungkinan disebabkan masalah sistem kekebalan tubuh), akibat penyakit kronis jangka panjang seperti ginjal kronis, kanker, kolistis ulserativa, atau rheumatoid arthritis.
Selain itu, pengaruh anemia yang diturunkan orang tua seperti thalassemia atau anemia sel sabit, faktor kehamilan, masalah sumsum tulang (seperti limfoma, leukemia, myelodysplasia, multiple myeloma, atau anemia aplastik), kehilangan darah berkala (misalnya periode haid yang berat atau sakit maag) dan kehilangan darah akibat faktor luka luar.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Cara Cegah Anemia Menurut Pakatr Gizi Tambah Protein Hewani