TEMPO.CO, Jakarta - Di masa pandemi Covid-19 dengan berbagai varian ini, masyarakat sehat diimbau untuk waspada, menjaga kebersihan diri, dan menerapkan protokol kesehatan. Buat yang tetap harus beraktivitas di luar rumah, ada berbagai upaya yang bisa dilakukan agar tubuh tidak membawa virus dan penyakit lain yang bisa menular ke anggota keluarga di rumah, salah satunya membersihkan hidung dengan cairan NaCI 0,9 persen.
Dr. Andri SpKJ dari Omni Hospital melalui akun Twitter menjelaskan metode membersihkan hidung dari kotoran yang bisa dipraktikkan sehari-hari. NaCl 9 persen merupakan cairan infus yang bisa didapat di apotek. Cara aplikasinya, cairan tersebut dimasukkan ke dalam spuit 10 cc lalu disemprotkan ke lubang hidung kanan dan dikeluarkan dari lubang sebelah kiri dan sebaliknya.
"Teman juga bisa menggunakan larutan garam 1 persen, tetapi garam nonyodium atau garam kasar," katanya melalui akun twitter @mbahndi.
Andri menyarankan pembersihan setiap lubang hidung dilakukan masing-masing dua kali untuk hasil maksimal. Namun, tidak dijelaskan apakah metode ini efektif untuk membersihkan lubang hidung dari virus corona.
Seorang warganet dengan akun twitter @ardhitatib membalas cuitan itu dengan tangkapan layar keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai tindakan itu. Menurut WHO, belum ada bukti klinis yang cukup untuk membuktikan tindakan membersihkan hidung dengan cairan saline atau NaCl dapat mencegah masuknya virus corona ke dalam tubuh.
Sementara itu, Rosa Putri Anindya, spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT) di Semarang Medical Center RS Telogorejo di sebuah kanal YouTube menerangkan metode pembersihan hidung dengan NaCl memiliki sejumlah kegunaan. Kegunaannya membersihkan hidung dari kotoran, bakteri, virus, serta penyebab alergi, mencegah timbulnya penyakit saluran napas, mengurangi keluhan peradangan hidung dan sinus, serta mengurangi iritasi dan meningkatkan kelembapan.
Baca juga: Alami Anosmia? Tes Kemampuan Hidung dengan Bahan Berikut
![Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]](https://statik.tempo.co/data/2020/12/20/id_988970/988970_720.jpg)
