TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona yang berkepanjangan sudah mengikis kesehatan mental sebagian orang. Sebabnya selain menjaga kesehatan fisik kita harus memperhatikan kesehatan mental.
Gangguan mental di masa pandemi bisa terjadi karena kerap membaca atau mendengar berita buruk. Alasannya ketika mengalami perasaan terancam otak akan mengaktifkan respon melawan dan sistem dalam tubuh langsung bereaksi.
Melansir dari situs Life Hack dan Psychology Today, berikut beberapa dampak negatif dari membaca berita buruk secara berlebihan.
Timbul Kecemasan
Para psikolog mengatakan rasa cemas yang ditimbulkan, bisa memperburuk kondisi kesehatan mereka yang sebelumnya sudah memiliki masalah mental.
Menyebabkan Stres
Menurut peneliti di Stanford University, berita bernada negatif dapat menyebabkan pembacanya stres dan frustasi. Tak hanya itu, diskusi yang panas di media sosial terkait isu tersebut pun menambah buruk kondisi psikis.
Menciptakan Rasa tidak Aman
Menurut professor psikologi di Universitas Texas, Mary McNaughton-Cassill, pengaruh membaca berita buruk membuat masyarakat dihantui dengan rasa tidak aman.
Untuk mencegah mencegahnya, masyarakat disarankan untuk membatasi diri dari kegiatan menonton, mendengar, atau membaca berita. Beri jeda pada otak dari mengonsumsi berita-berita bernada negatif. Usahakan untuk menepi sejenak dari arus perputaran informasi terkini dari media atau pun media sosial.
TEGUH ARIF ROMADHON
Baca juga: