Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Air Kelapa untuk Hilangkan Vaksin, Dokter: Tak Rasional

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman MKes SpOT menyatakan fenomena masyarakat yang meminum air kelapa muda usai menerima suntikan vaksin COVID-19 untuk menetralisir efek vaksinasi merupakan sesuatu yang tidak rasional.

“Tidak ada rasionalisasi meminum air kelapa setelah divaksin, itu tidak ada hubungan sebab akibatnya,” kata Safrizal.

Fenomena minum air kelapa muda usai divaksin COVID-19 tengah marak di tengah masyarakat Aceh. Tujuannya agar dosis vaksin yang disuntik ke dalam tubuh tidak menimbulkan efek.

“Vaksin disuntikkan dalam otot dan air kelapa masuk dalam saluran cerna, jadi butuh waktu sekian lama untuk bertemu dalam sistem tubuh, jadi enggak ada hubungannya itu,” jelas Safrizal.

Di samping itu, walau bagaimana pun air kelapa muda bagus untuk tubuh karena mengandung banyak elektrolit dan membantu tubuh ketika kekurangan elektrolit sehingga merasa lebih sehat dan segar.

“Yang pasti adalah setelah divaksin kita istirahat, kemudian makan bergizi, barang kali kelapa muda salah satunya,” katanya. “Air kelapa muda tidak hanya ada di Indonesia, tapi di Amerika Serikat juga ada. Jadi, belum ada pembuktian penelitian yang mengarah ke sana."

Selain itu, IDI juga mengimbau agar masyarakat tidak takut untuk divaksin COVID-19. Program vaksinasi bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) di tengah masyarakat dari serangan virus corona.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, vaksin COVID-19 terdiri dari beberapa merek. Di Aceh, pemerintah masih menggunakan vaksin Sinovac, terbuat dari virus yang telah dilemahkan. Penyuntikan vaksin dilakukan dalam dua dosis, yang pertama tidak ada bedanya dengan yang kedua.

“Artinya, penyuntikan dosis pertama diberikan untuk pengenalan dulu saja, dosis kedua baru merangkum semua untuk mengoptimalkan fungsinya (vaksin). Jadi, tidak benar kalau dikatakan dosis pertama berbeda dengan dosis kedua,” katanya.

Selain itu, dia juga meminta masyarakat untuk menyaring informasi yang diterima tentang vaksin agar tidak terpapar berita bohong atau hoaks. Warga diminta memperbanyak referensi informasi dari situs-situs resmi tentang kesehatan.

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga:
Minum Air Kelapa Tak Hanya Sensasi Kesegaran, ini 5 Manfaat Untuk Kesehatan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Saja yang Bisa Masuk Kategori Black Campaign dalam Kampanye Pilkada?

3 hari lalu

Ilustrasi kampanye hitam
Apa Saja yang Bisa Masuk Kategori Black Campaign dalam Kampanye Pilkada?

Black campaign libatkan penyebaran informasi negatif disertai berita bohon atau fitnah untuk merugikan pesaing di pilkada. Apa ciri lainnya?


Rawan Terjadi Saat Pilkada, Berikut Beda Black Campaign dan Kampanye Negatif

3 hari lalu

Simpatisan Gerakan Pemuda Islam Indonesia menggelar aksi deklarasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 25 Maret 2018. Aksi yang diisi dengan penggalanan tanda tangan dari masyarakat tersebut bertujuan untuk mendukung Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang damai dengan menolak segala kampanye hitam, ujaran kebencian, informasi
Rawan Terjadi Saat Pilkada, Berikut Beda Black Campaign dan Kampanye Negatif

Banyak orang yang masih bingung dengan istilah black campaign dan kampanye negatif yang kerap ditemui saat masa pemilu dan pilkada. Ini beda keduanya.


Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

4 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

Imunisasi tetap harus diberikan kepada anak berkebutuhan khusus selama tidak memiliki gangguan medis yang menyertai.


Setahun Perang Gaza: Bagaimana Hoaks Israel tentang Hamas Menyebar?

6 hari lalu

Wisatawan mengunjungi lokasi festival Nova, di mana orang-orang dibunuh dan diculik dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas di Reim, Israel selatan, 23 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Setahun Perang Gaza: Bagaimana Hoaks Israel tentang Hamas Menyebar?

Aksi brutal Israel di Gaza awalnya direstui banyak negara karena beredar hoaks tentang kekejaman Hamas yang disebarkan oleh Israel.


Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

16 hari lalu

Ilustrasi suntik rabies. AP/Wally Santana
Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

WHO dan FAO mendorong tindakan di seluruh Indonesia untuk menghentikan kematian akibat rabies pada manusia.


Artis Mahalini Laporkan Sebuah Akun TikTok ke Polisi karena Sebarkan Hoaks Perselingkuhan

20 hari lalu

Mahalini Raharja. Foto: Instagram/@mahaliniraharja
Artis Mahalini Laporkan Sebuah Akun TikTok ke Polisi karena Sebarkan Hoaks Perselingkuhan

Mahalini melaporkan sebuah akun media sosial TikTok ke Polda Metro Jaya karena menyebarkan hoaks soal perselingkuhannya.


Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

23 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

Imunisasi tambahan polio digencarkan. Polio dapat menyebabkan dampak serius, salah satunya kelumpuhan permanen.


Perkuat Kemampuan SDM Awasi Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

28 hari lalu

Anggota Bawaslu RI Puadi. (ANTARA/HO-Humas Bawaslu RI)
Perkuat Kemampuan SDM Awasi Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

Bawaslu telah mengantisipasi maraknya kampanye hitam, hoaks, dan ujaran kebencian selama Pilkada 2024.


BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

30 hari lalu

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pemerintah tak hanya mengimpor vaksin itu.


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

36 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.