Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Jenis Makanan yang Direkomendasi WHO untuk Dikonsumsi Selama Pandemi

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Tidur yang cukup serta makan makanan bergizi adalah beberapa cara meningkatkan imun tubuh. (Pexels/Destiawan Nur Agustra)
Tidur yang cukup serta makan makanan bergizi adalah beberapa cara meningkatkan imun tubuh. (Pexels/Destiawan Nur Agustra)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 yang tak kunjung mereda membuat beberapa orang kelimpungan. Bagaimana tidak, beberapa fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, telah mengalami kelebihan kapasitas sehingga beberapa pasien Covid-19 tidak tertangani. Upaya pengobatan pun menjadi tidak efektif.

Karena upaya pengobatan tidak efektif, upaya pencegahan dapat dilirik sebagai respons alternatif terhadap pandemi Covid-19. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan memakan makanan sehat.

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa makanan sehat berperan penting ketika pandemi. Sebab, makanan yang mengandung vitamin dan nutrisi yang pas mampu meningkatkan imunitas tubuh. 

Sebagaimana dilansir dari laman resmi World Health Organization (WHO), berikut adalah beberapa makanan yang bisa dikonsumsi selama pandemi Covid-19 berlangsung:

Makanan segar dan alami

Makanan segar dan alami bisa merupakan buah-buahan atau sayuran. Untuk buah-buahan, WHO menganjurkan buah-buahan yang bisa dikonsumsi langsung tanpa diproses terlebih dahulu, seperti apel, jeruk, jambu, dan buah lain.

Hal yang sama juga berlaku untuk sayuran. Konsumsi buah dan sayur yang belum diproses bertujuan supaya nutrisi dan manfaat yang terkandung di dalamnya tidak berkurang. Apabila buah segar tidak ada, buah kalengan juga bisa dikonsumsi, dengan catatan bahwa buah yang dipilih mengandung sedikit gula. 

Makanan rendah minyak dan lemak

Tidak dapat dipungkiri bahwa makanan berlemak dan berminyak sangat menggoda untuk dikonsumsi. Meskipun demikian, WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang kandungan lemak dan minyaknya rendah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

WHO menganjurkan untuk memilih daging ikan daripada daging sapi atau ayam. Selain itu, WHO juga menganjurkan avocado sebagai makanan berlemak yang bisa dipilih sebagai sumber lemak selama pandemi.

Adapun WHO sangat tidak menganjurkan untuk mengonsumsi makanan berlemak yang telah diproses, terutama dengan dimasak, sehingga kandungan nutrisinya berkurang. Hal yang sama juga berlaku untuk makanan berlemak cepat saji. 

Air putih

Air putih memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Sebab, air berfungsi sebagai penyalur nutrisi ke seluruh tubuh. Air juga berperan dalam mengatur suhu tubuh. WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi air sebanyak 8-10 gelas pernah hari selama pandemi. 

Makanan rendah gula dan garam

Gula dan garam dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit, seperti obesitas, diabetes, stroke, dan beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang mengandung dua hal tersebut sebaiknya dikurangi selama pandemi. Alih-alih memakan makanan manis dengan gula, WHO lebih menyaranakn untuk memakan buah-buahan manis.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Pandemi Covid-19, Ini Jenis Makanan yang Laris Manis

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

15 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

2 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa