TEMPO.CO, Jakarta - Tidur dibutuhkan untuk kesehatan sehari-hari, termasuk untuk imunitas. Tidak seperti yang diyakini secara umum, sistem kekebalan yang melindungi tubuh dari infeksi dan patogen tidak hanya bergantung pada pola makan atau gaya hidup tetapi juga jadwal tidur. Itu juga alasan mengapa istirahat sangat ditekankan selama pemulihan dari penyakit apapun, termasuk COVID-19.
Oleh karena itu, orang harus cukup 7-8 jam tidur tanpa gangguan setiap hari. Terlebih jika ingin sistem kekebalan tubuh diperkuat dan melawan semua patogen dengan baik. Tidur secara signifikan membantu produksi protein anti-inflamasi yang disebut sitokin dan sel T yang juga dikenal sebagai sel tentara yang melindungi tubuh dengan melawan antigen.
Tidur dapat dilakukan untuk pemulihan. Anda perlu memprioritaskannya dengan mengesampingkan setiap pikiran dan menstabilkan suasana hati. Namun, Anda harus memperkuat ketahanan atau fleksibilitas untuk tidur, bahkan jika tidak nyaman sekalipun.
Perlu juga diingat kebersihan tempat tidur juga berperan penting dalam meningkatkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menjamin Anda tenang di tempat tidur. Berikut hal-hal yang mempengaruhi kualitas tidur, seperti dilansir dari Times of India.
Suasana
Suasana atau lingkungan berperan besar dalam memberikan tidur yang konsisten. Anda harus selalu memastikan suasana di dalam kamar menenangkan dan sejuk. Dan bagaimanapun jika masih merasa belum mengantuk, Anda mencoba memakai masker tidur atau tirai gelap total karena jika kamar gelap, sejuk, dan tenang, secara otomatis akan menyebabkan tidur untuk waktu lebih lama.
Mandi
Mandi sangat penting untuk menurunkan suhu tubuh sambil melemaskan otot dan persendian untuk meningkatkan aliran darah beroksigen. Tubuh beralih ke keadaan benar-benar santai setelah mandi dan karenanya memulai siklus tidur. Dokter merekomendasikan mandi sebelum tidur kepada orang-orang dengan masalah tidur.
Hindari sinar biru
Sebagian besar perangkat elektronik seperti TV, ponsel, tablet, atau laptop memancarkan sinar biru yang membatasi sekresi hormon melatonin yang menyebabkan ngantuk. Periksa juga lampu malam atau LED karena mereka juga memiliki konsekuensi yang sama. Coba alihkan perangkat ke mode malam yang mengurangi emisi cahaya biru atau jika sudah punya, Anda dapat memakai kacamata pemblokir cahaya biru.
Minuman berkafein
Minuman berkafein memiliki efek buruk pada tidur. Kafein dalam jumlah tinggi dapat memblokir molekul adenosin yang mengikat reseptor otak. Pengikatan adenosin dengan reseptor otak berperan besar dalam membuat tertidur dan minum minuman berkafein mempengaruhi tidur secara menyeluruh. Cobalah minuman yang menyebabkan tidur seperti teh kamomil atau teh serai.
Olahraga
Olahraga dapat membuat lelah. Untuk tidur lebih baik untuk waktu yang lebih lama, cobalah latihan fisik. Olahraga tidak hanya membuat bugar secara fisik tetapi juga mengatur jumlah aliran hormon yang penting untuk tidur nyenyak.
Aroma
Pernah menemukan aroma yang begitu santai dan menenangkan? Jika tidak, coba wewangian yang terbuat dari cendana, lavender, cedarwood, atau rosemary. Wewangian ini tidak membawa aroma yang kuat tetapi ringan dan menenangkan. Bau seperti itu membantu merasa rileks dan tenang dan karenanya disarankan untuk menggunakan pengharum ruangan untuk meningkatkan kualitas tidur.
Meditasi
Untuk menghilangkan semua ketegangan, cobalah meditasi. Jika benar-benar bebas stres dan rileks, Anda bisa tidur nyenyak. Meditasi mengatur sistem saraf yang memungkinkan Anda untuk beralih ke mode tidur nyenyak.
Baca juga: Mengenal Jam Biologis, Menyayangi Organ Tubuh Hindari Gangguan Kesehatan