TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir konsumsi tomat meningkat karena produk olahannya, terutama jus yang mudah dibuat dan memiliki efek meningkatkan kesehatan. Jus tomat bergizi dan mengenyangkan, dianggap sebagai salah satu minuman terbaik untuk para pelaku diet.
Menurut sebuah penelitian, jus tomat mengandung banyak senyawa bioaktif seperti GABA atau asam amino alami yang bekerja sebagai neurotransmiter otak, likopen atau pigmen alami yang memberi warna merah pada tomat, esculeoside A (glikosida steroid spirosolane dengan banyak manfaat), dan 13-oxo-9, 11-octadecadienoic acid atau 13-oxo-ODA (berperan sebagai metabolit).
Studi tersebut juga menyebutkan dibandingkan dengan tomat segar, jus tomat memiliki manfaat kesehatan yang lebih banyak karena proses pengolahan meningkatkan kadar likopen dan 13-oxo-ODA hanya ditemukan pada jus tomat segar, bukan pada buah tomat. Berikut beberapa manfaat kesehatan jus tomat, dilansir dari Boldsky.
Menurunkan kolesterol
Seperti disebutkan di atas, 13-oxo-ODA hanya ditemukan dalam jus tomat dan merupakan agonis alfa PPAR yang kuat, yang berarti membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam tubuh (dislipidemia), yang dapat menyebabkan perkembangan aterosklerosis, stroke, dan masalah peredaran darah lain. Minum jus tomat dapat membantu mengatur metabolisme lipid dan peradangan terkait dan proliferasi, dan dengan demikian mengelola penyakit kronis yang berhubungan dengan disfungsi metabolisme kolesterol.
Mengatasi diabetes
Obesitas adalah faktor risiko utama diabetes. Jus tomat, sebagai agonis alfa PPAR yang kuat, tidak hanya membantu menurunkan kadar kolesterol tetapi juga kadar glukosa tinggi, yang dapat membantu meningkatkan ketidakpekaan insulin pada penderita diabetes dan pradiabetes. PPAR juga membantu mengurangi peradangan penyebab utama diabetes dan meningkatkan produksi hormon adiponektin dan AdipoR, yang penurunan kadarnya bisa menjadi penyebab utama pemicu diabetes yang diinduksi obesitas.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Antioksidan memiliki efek besar pada sistem kekebalan tubuh. Kehadiran karotenoid kuat seperti likopen dan beta-karoten dalam jus tomat dikenal paling baik karena efek imunomodulasinya. Karotenoid dapat mengubah ekspresi banyak protein yang terlibat dalam proliferasi sel dan diferensiasi sel bersama dengan pengambilan radikal bebas berbahaya. Dengan demikian konsumsi jus tomat meningkatkan karotenoid dalam tubuh yang cenderung meningkatkan kekebalan dan dapat membantu mencegah gangguan autoimun.
Memiliki efek sitotoksik
Likopen memiliki sifat pencegahan kanker. Menurut sebuah penelitian, lebih dari 80 persen likopen makanan di Amerika Serikat berasal dari jus tomat dan produk tomat lain. Selain itu, mengonsumsi produk tomat terkait dengan penurunan risiko berbagai jenis kanker seperti paru-paru, perut, payudara, dan prostat. Likopen menjadi antioksidan kuat yang dapat membantu mengangkut radikal bebas dalam tubuh dan dengan demikian mencegah risiko kanker atau membantu mengurangi perkembangannya.
Mengurangi risiko penyakit jantung
Konsumsi jus tomat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis inflamasi dan tidak menular, seperti penyakit jantung. Kehadiran likopen (50,4 mg) dalam jus bersama vitamin esensial seperti vitamin C dan asam fenolat dapat membantu meningkatkan fungsi tubuh, seperti menurunkan kadar kolesterol dan glukosa, yang merupakan faktor risiko penyakit
jantung.
Membantu menurunkan berat badan
Minum jus tomat bisa menjadi salah satu cara paling sederhana untuk menurunkan berat badan. Menurut sebuah penelitian, jus tomat dapat membantu mengurangi sitokin inflamasi, yang konsentrasinya lebih tinggi terkait dengan obesitas atau peningkatan berat badan, massa lemak, massa otot, dan lingkar pinggang. Jus tomat juga rendah kalori dan mengenyangkan sehingga dapat membantu mengelola berat badan dengan cara yang sehat
Mengobati depresi dan kecemasan
Jus tomat memiliki kadar likopen dan GABA yang tinggi. Kedua senyawa ini diketahui dapat meringankan banyak gejala psikologis seperti depresi, kecemasan, dan perubahan suasana hati, terutama pada wanita menopause. Menurut sebuah penelitian, ketidakseimbangan neurotransmiter otak dapat menyebabkan beberapa gangguan kejiwaan. Karena GABA dan likopen membantu dalam transmisi saraf, peningkatan jumlahnya melalui sumber makanan seperti jus tomat dapat membantu mengobati banyak gangguan kesehatan mental.
Menghidrasi
Tetap terhidrasi sangat penting untuk fungsi seluler yang mendukung banyak fungsi tubuh lain. Jus tomat dianggap sebagai sumber hidrasi yang sangat baik karena kaya kandungan air (94,5 g per 100 g). Oleh karena itu, mengonsumsi jus tomat dapat membantu menjaga elektrolit tubuh, membuat tetap terhidrasi, dan mencegah penyakit terkait seperti dehidrasi.
Mengurangi risiko osteoporosis
Wanita pascamenopause lebih rentan terkena penyakit terkait tulang seperti osteoporosis. Menurut sebuah penelitian, likopen yang banyak ditemukan dalam jus tomat dapat membantu mengurangi penanda resorpsi tulang N-telopeptida (NTx) dan stres oksidatif karena kapasitas antioksidannya dan dapat membantu menurunkan risiko osteoporosis.
Bertindak sebagai agen antipenuaan
Jus tomat memiliki karotenoid yang merupakan senyawa anti penuaan alami. Memasukkan jus tomat dalam makanan sehari-hari dapat membantu mencegah kerusakan sel yang disebabkan radikal bebas dan meningkatkan regenerasi sel yang penting untuk memperlambat penuaan.
Baca juga: Bukan Sekadar Pelengkap Masakan, Ini 6 Khasiat Buah Tomat