TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai manusia, waktu istirahat sangat penting untuk mengisi energi dan menjaga kesehatan tubuh. Salah satu waktu istirahat yang penting adalah waktu tidur. Jika manusia susah tidur atau tidak memiliki waktu tidur yang cukup, hal ini dapat mengakibatkan performa yang menurun di kemudian hari. Selain itu, tidur yang kurang dapat meningkatkan kerentanan terserang penyakit stroke, ginjal, jantung, dan diabetes. Jika mengalami susah tidur, penderita sebaiknya mengidentifikasi penyebab kesulitan tidur sedini mungkin.
Dilansir dari berbagai sumber, sebagian besar penduduk Asia Tenggara mengalami kurang tidur. Seperti yang dicontohkan, terdapat 35 persen penduduk Malaysia mengalami insomnia dan 20 persen penduduk Thailand mengalami hal yang sama. Serta, sekitar 28 juta orang Indonesia mengalami kesulitan untuk tidur.
Oleh karena itu, perlu diketahui tipe gangguan tidur dan penyebabnya. Berdasarkan berbagai sumber, berikut tipe-tipe gangguan tidur yang biasanya dialami,
1. Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang mengakibatkan penderita tidak bisa tidur dimalam hari hingga menjelang pagi hari tiba. Gangguan ini disebabkan oleh stres, jadwal tidur yang tidak teratur, keadaan kesehatan mental seperti anxiety dan depresi, mengonsumsi obat tertentu, atau meminum kopi sebelum tidur. Selain itu juga bisa disebabkan oleh jet lag karena perbedaan waktu dari tempat asal ke tempat tujuan.
2. Apnea Tidur (Sleep Apnea)
Apnea tidur merupakan gangguan tidur yang mengakibatkan tidak bisa bernapas ketika tidur. Hal ini menyebabkan manusia sering terbangun ketika tidur. Ketika mengalami ini, penderita cenderung tidak ingat terbangun ketika tidur. Namun, merasa kelelahan ketika siang hari, sensitif, depresi, dan terjadi penurunan produktivitas. Jika mengalami gejala ini, dimohon untuk mengkonsultasikan kepada dokter karena dapat merenggut nyawa penderita.
3. Parasomnia
Gangguan ini mengakibatkan penderita melakukan perilaku yang tidak biasa selama tidur, seperti berjalan, mengigau, dan mimpi buruk. Penderita dapat terbangun ditengah tidur.
4. Restless Legs Syndrome (RLS)
Gangguan ini menyerang kaki, yaitu mendong kaki untuk terus digerakkan saat tidur. Keinginan untuk terus menggerakan kaki ketika beristirahat atu berbaring karena rasa tidak nyaman, sakit, atau gatal. Ketidaknyamanan tersebut menyebabkan penderita susah tidur.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA
Baca: Kiat Mengatasi Susah Tidur Tanpa Obat-obatan