Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas Oximeter Palsu, Tes dengan Cara Ini

Reporter

image-gnews
Ilustrator oximeter. Pixabay
Ilustrator oximeter. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Oximeter kini sangat diburu menyusul melonjaknya kasus baru Covid-19. Dokter menyarankan orang untuk rutin mengecek kadar oksigen setiap hari mengingat dalam masa pandemi Covid-19 keluhan kekurangan oksigen banyak terjadi dan banyak pasien yang membutuhkan bantuan oksigen.

Oximeter adalah sejenis gawai digital yang memiliki panel pembaca. Jenis oximeter yang sering dipakai dan mudah untuk digunakan di dalam rumah adalah yang digunakan dengan menjepit jari.

Saat jari telunjuk dimasukan kedalam alat dan oksimeter dinyalakan, maka pengguna dapat membaca informasi denyut nadi dan kadar oksigen. Orang dengan tingkat oksigen 95 persen masih dapat dikatakan normal walaupun kategori orang sehat tanpa penyakit menunjukan antara 98-100 persen.

Namun, jika menunjukan terus di bawah 94 persen maka Anda dapat bertanya kepada dokter atau paramedis, terutama jika dibawah 90 persen. Dengan meningkatnya permintaan oximeter, terkadang beredar barang palsu. Hal ini penting bagi pembeli, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Ada beberapa tes sederhana untuk mengetahui cara membedakan produk asli dan palsu. Caranya, pertama masukkan jadi dan nyalakan oximeter. Jika panel pembaca menunjukkan grafik kenaikan dan penurunan denyut nadi di bawah pembacaan level oksigen yang ditampilkan sebagai SPO2, maka alat tersebut asli. Tetapi jika oksimeter hanya menunjukkan pembacaan kadar oksigen tanpa grafik denyut nadi di bawahnya, alat tersebut kemungkinan palsu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tes lain yang dapat dilakukan adalah dengan memasukkan jari ke dalam oximeter, kemudian ikat seutas benang di pangkal jari telunjuk sedikit erat sehingga aliran darah ke jari melambat. Jika hasil dari oximeter tersebut berkurang maka alat tersebut asli. Jika tidak, maka kemungkinan produk tersebut palsu.

Namun, perlu diketahui oximeter memerlukan waktu untuk menstabilkan. Jadi, untuk memastikan hasilnya, sebaiknya lakukan tiga kali percobaan. Mungkin pada percobaan pertama Anda hanya mendapatkan pembacaan tanpa grafik pulsa tetapi pada percobaan ke-2 atau ke-3 mungkin mendapatkan grafik denyut nadi.

Selain melakukan percobaan, Anda juga dapat mengetahui perbedaan oximeter asli dan palsu dengan mengecek sertifikasi. Hal ini perlu untuk memastikan kualitas alat. Beberapa sertifikasi yang dapat diandalkan adalah FDA, RoHS, dan CE. Selain pembeli, para penjual juga perlu memastikan untuk menjual barang asli, terutama di masa pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: Tips Memilih Oximeter yang Tepat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

6 hari lalu

Konferensi Pers  Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya bersama dengan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pengungkapan kasus pemalsuan plat nomor dinas, yang diselenggarakan pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

Puspom TNI telah limpahkan 20 perkara ke Polda Metro Jaya soal kasus pelat dinas Mabes TNI palsu.


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

28 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun. Foto : Boeing
CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

42 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

43 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

43 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

44 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


UNRWA Tuding Israel Siksa Stafnya Agar Mengaku Membantu Hamas

47 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
UNRWA Tuding Israel Siksa Stafnya Agar Mengaku Membantu Hamas

UNRWA mengatakan beberapa staf yang dibebaskan dari tahanan Israel dilaporkan telah ditekan oleh otoritas Israel untuk memberikan pernyataan palsu


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

50 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.